UIN Walisongo Semarang
Tarbiyah Connection: Student Movement DEMA Tarbiyah se-Jateng dan DIY
DEMA FITK UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan Student Movement bertajuk “Tarbiyah Connection: Revolusi DEMA Tarbiyah, Kuatkan Kolaborasi”.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
"Kita harus berpikir cepat dan bertindak lebih cepat.”
Presiden DEMA FITK UIN Walisongo, Novan Heromando, menekankan pentingnya menghidupkan kembali forum DEMA yang sempat vakum.
Ia menyerukan konsolidasi agar DEMA tidak sekadar menjadi struktur, melainkan kekuatan nyata di tengah masyarakat.
“Aku mahasiswa, maka aku membaca."
"Aku membaca, maka aku berpikir."
"Aku berpikir, maka aku bergerak."
"Aku bergerak, maka aku ada."
"Aku ada, dan aku akan terus berlipat ganda.”
Baca juga: UIN Walisongo Gelar Review RKAKL Pagu Anggaran 2026, Tekankan Efisiensi dan Penguatan Lembaga
Presiden DEMA FTIK UIN Salatiga, Taufik Wibowo, menambahkan bahwa keberanian menciptakan peluang adalah kunci keberhasilan.
Dalam organisasi, yang terpenting bukan hanya kepintaran, tetapi kemauan dan kemampuan untuk terlibat.
Sementara itu, M. Rifqi, Presiden DEMA FATA UIN Kudus, menekankan pentingnya perubahan identitasmahasiswa menuju kualitas yang lebih unggul.
Bayu Indra dari UIN Pekalongan menyampaikan harapan agar forum ini menjadi titik awal hubungan berkelanjutan lintas kampus.
Presiden Alfan dari UIN Sunan Kalijaga menegaskan bahwa semangat mahasiswa tak boleh padam dan forum ini merupakan ruang strategis untuk bertukar ide dan mempererat jejaring.
“Kalau pun kita tak pulang dengan uang, setidaknya kita pulang dengan ilmu dan jaringan.”
Peserta kegiatan juga turut merasakan dampak positif acara ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.