Berita Semarang
Kelakuan Robig Pembunuh Pelajar Semarang, Masih Arogan Ancam Mahasiswa Sesama Tahanan Rutan
Dugaan kekerasan terhadap dua mahasiswa yang ditangkap saat aksi Hari Buruh (May Day) di Kota Semarang
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dugaan kekerasan terhadap dua mahasiswa yang ditangkap saat aksi Hari Buruh (May Day) di Kota Semarang mencuat ke publik setelah sebuah akun media sosial mengunggah kronologi perlakuan tak manusiawi yang mereka alami di dalam tahanan.
Informasi tersebut dibagikan oleh akun X (Twitter) @undipmfs pada Senin, 23 Juni 2025.
Dalam unggahan tersebut dijelaskan bahwa kedua mahasiswa yang ditahan di Polrestabes Semarang mengalami sejumlah perlakuan tidak layak.
Selain kepala mereka dicukur habis, keduanya juga diduga menerima pukulan di bagian punggung, tangan, dan perut.
Tidak hanya mengalami kekerasan fisik, kedua mahasiswa tersebut juga mengaku dipersulit untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Mereka disebut tidak diperbolehkan menggunakan toilet oleh petugas jaga dan dipaksa buang air kecil di botol bekas air mineral yang disediakan di dalam sel.
Situasi tidak membaik setelah keduanya dipindahkan ke Rutan Semarang.
Dalam unggahan yang sama, disebutkan bahwa mereka mendapat ancaman dari Robig Zaenudin, seorang tahanan yang dikenal sebagai tersangka kasus penembakan dan pembunuhan terhadap pelajar bernama Gamma Rizkynata Oktavandy.
Menurut keterangan tersebut, Robig mendatangi kedua mahasiswa dan mengucapkan ancaman kekerasan.

Atas intimidasi itu, mereka langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Rutan Semarang.
Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan Aipda Robig Zaenudin terdakwa kasus penembakan tiga pelajar Semarang dengan korban meninggal dunia Gamma Rizkynata Oktavandy (GRO) hanya bisa terdiam ketika dicecar pertanyaan oleh hakim dalam persidangan lanjutan kasus tersebut di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Selasa (17/6/2025).
Robig terdiam ketika Hakim Rightmen Sitomorang mencecarnya selepas mendengar jawaban Robig yang menembak rombongan Gamma dan teman-temannya dengan alasan nyawanya terancam.
Rightmen mempertanyakan letak situasi terancam dari Robig.
"Terancam itu kalau terdesak, satu-satu yang bisa kerjakan hanya itu (menembak) melihat posisi saudara bisa pergi, jadi terancamnya di mana?" ungkap Rightmen yang mempertanyakan jawaban Robig.
Namun, mendapatkan pertanyaan lanjutan itu, Robig hanya terdiam.
Jurnalis FC Gandeng SSB Emerald Semarang di HUT ke-3, Satukan Kebersamaan di Lapangan Hijau |
![]() |
---|
Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp15 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Gedawang Tembus Omzet Rp 69 Juta dalam 1,5 Bulan |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Anjurkan Pedagang Kelontong Kulakan di Koperasi Merah Putih |
![]() |
---|
Pemkot Semarang Wajibkan ASN Jadi Anggota KKMP, Wali Kota: Akan Dipantau Kepala Dinas dan Kabag |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.