Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kelakuan Robig Pembunuh Pelajar Semarang, Masih Arogan Ancam Mahasiswa Sesama Tahanan Rutan

Dugaan kekerasan terhadap dua mahasiswa yang ditangkap saat aksi Hari Buruh (May Day) di Kota Semarang

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
IST
ANCAM TAHANAN - Unggahan akun X @undipmfs yang menerangkan Aipda Robig Zaenudin mengancam dua mahasiswa Semarang yang juga ikut ditahan di Rutan Semarang. 

Sebelumnya, Robig sempat mengutarakan bahwa dia beralasan menembak Gamma dan para temannya karena terancam saat melintas di Jalan Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu 24 November 2024 silam.

Robig berdalih, mengira rombongan korban adalah Komplotan begal. 

Dia juga mengaku tak tahu rombongan itu merupakan kelompok anak-anak. 

"Saya kira begal. Selain itu, saya mengira mereka hendak melakukan tindak kekerasan," paparnya.

Dengan pertimbangan itu, Robig melakukan empat tembakan. 

Satu tembakan pertama, diakui Robig sebagai tembakan peringatan. 

Dia juga mengklaim telah mengaku sebagai polisi. 

Pada tembakan dua sampai ke empat, dia menyebut telah mengarahkan ke arah kaki.

Namun, tembakan justru mengarah ke badan korban.

 "Tembakan ke arah kaki, (arah tembakan ke badan?) itu mungkin karena hentakan," beber Robig.

Selepas melakukan penembakan, Robig juga mengklaim telah mengantarkan korban ke rumah  RSUP Kariadi Semarang.

Ketika ditanya Hakim Mira Sendangsari, mengapa Robig tak memilih melaporkan kejadian itu ke Polsek terdekat atau anggota polisi yang lebih berwenang menangani kasus itu, Robig beralasan waktunya tak cukup. 

Robig diketahui sebagai anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) bukan Reserse Kriminal. 

"Saya mencoba menghentikan (rombongan korban) agar tak ada korban lain," ungkap Robig.

Pernyataan Robig itu memicu pertanyaan dari Hakim Djohan Arifin. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved