Berita Demak
Inilah Konsep Hybrid Sea Wall Untuk Atasi Rob, Membentang 30 Kilometer dari Demak hingga Jepara
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menargetkan pembangunan Hybrid Sea Wall atau tanggul laut di Kabupaten Demak akan dimulai pada Oktober 2025.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Sebab secara geologi merupakan tanah muda atau lunak.
"Solusi berbasis alam ini jadi salah satu konsep yang diterapkan dan diimplementasikan di Jawa Tengah, khususnya di Kecamatan Sayung, Demak. Mudah-mudahan juga bisa diadopsi di seluruh wilayah Indonesia yang lain, karena karakteristik tanahnya hampir sama," jelasnya.

Investor Angkat Kaki
Bencana rob yang sudah menjadi langganan di wilayah Sayung, Kabupaten Demak berdampak terhadap aktivitas ekonomi setempat. Hal itu dirasakan tidak hanya oleh pengusaha melainkan para pekerja.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi menyampaikan, rob di sayang sudah menjadi persoalan lama yang hingga kini masih belum terselesaikan. Para pengusaha tidak bisa mengembangkan usahanya lagi akibat rob.
"Rob sayung sudah cerita lama, dari dulu. Pengusaha disana tdk bsa mengembangkan usahanya lagi," ujar Frans, Rabu (25/6/2025).
Dia memaparkan, salah satu syarat investasi maju adalah infrastruktur yang baik.
Jika kondisi suatu wilayah banjir, arus lalu lintas macet, dan kondisi infrastruktur lain yang kurang mendukung, usaha tidak akan dapat maju.
"Salah satu syarat investasi maju, usaha kita maju, itu infrastruktur jalan. Kalau disana banjir macam begitu, macet dan lain sebagainya, itu akan menghalangi usaha kita. Biaya logistik mahal. Banyak efek ini itu. Apalagi, malau rob masuk ke perusahaan," paparnya.
Persoalan ini, lanjut dia, sudah menjadi masalah yang cukup lama. Para pengusaha yang mulanya berada disana tidak dapat mengembangkan usaha lagi.
Dia menyebut, secara berangsur para pengusaha berpindah tempat ke wilayah lain yang lebih mendukung untuk berusaha, antara lain ke Jepara, Pati, dan Grobogan.
Wilayah tersebut dinilai masih sangat terjangkau untuk berusana. Di samping itu, kebutuhan air juga memadai.
Dia menilai, prospek investasi di wilayah Sayung tidak lagi menjanjikan seperti 20 - 30 tahun lalu.
"Yang ada harapan meneruskan usaha mereka cari (tempat)yang lebih baik, kalau nggak ya mereka tutup. Air susah disana meski rob. Air bawah tanah nggak boleh di ambil," katanya.
Jika persoalan rob di Sayung tidak segera diatasi, menurut dia, akan dapat menganggu investasi. Kondisi di Sayang mendatangkan kerugian secara terus menerus. Tidak hanya segi logistik, masuk dan keluar bahan baku, namun juga merugikan karyawan.
BNPB Gandeng BPD HIPKA Kota Semarang Gelar Bimtek Penguatan Resiliensi Ekonomi Pasca Banjir Demak |
![]() |
---|
Rumah Warga Demak Dilelang Sepihak Koperasi: Saya Minta Belas Kasihan |
![]() |
---|
Progres Pengecoran Jalan Perbatasan Semarang–Demak Capai 34,25 Persen, Hujan Pekerjaan Tetap Jalan |
![]() |
---|
28 Dapur SPPG MBG di Demak Mulai Beroperasi, Santi: Saya Tidak Mau Berjudi dengan MBG |
![]() |
---|
Heboh Isu Perhutani Jual Kayu Ilegal: "Itu Kayu Milik Warga, Bukan Dari Hutan Kami" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.