Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Bencana di Jateng Masih Tinggi, Ahmad Luthfi Tekankan Upaya Pencegahan

Jawa Tengah menjadi provinsi ketiga dengan jumlah kejadian bencana tertinggi di Indonesia dengan 162 kejadian, berdasarkan data BNPB.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
JAMBORE NASIONAL: Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi acara Jambore Nasional ke-3 Relawan Muhammadiyah Aisyiyah di Wonder Park, Tawangmangu, Karanganyar, Kamis, 26 Juni 2025. Berdasarkan data BNPB, Jawa Tengah menjadi provinsi ketiga dengan jumlah kejadian bencana tertinggi di Indonesia dengan 162 kejadian. (Dok Pemprov Jateng) 

TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, jumlah kejadian bencana di Indonesia periode Januari sampai 23 Juni 2025 sebanyak 1.713 kejadian. 

Dari jumlah tersebut, Jawa Tengah menjadi provinsi ketiga dengan jumlah kejadian bencana tertinggi di Indonesia dengan 162 kejadian.

Dua provinsi yang kejadian bencanamya lebih tinggi dari Jawa Tengah adalah Jawa Barat dengan jumlah 243 bencana dan Jawa Timur sebanyak 199 bencana.

"Untuk  Jawa Tengah, saya masih ingat, dari 1 Januari sampai Juni ini banyak bencana di Kudus, Sayung Demak, tapi Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah belum teriak ke BNPB."

"Gubernur bisa mengatasi sendiri," kata Suharyanto saat acara Jambore Nasional ke-3 Relawan Muhammadiyah Aisyiyah di Wonder Park, Tawangmangu, Karanganyar, Kamis, 26 Juni 2025.

Dari 1.713 kejadian bencana tersebut,  terdiri atas bencana hidrometeorologi basah sebanyak 92 persen, hidrometeorologi kering sebanyak 7 persen, serta geologi vulkanologi sebanyak 1 persen. 

"Terkait bencana ini kita semua tidak boleh lengah."

"Jumlah bencana juga sangat besar, 4 tahun terakhir jumlah bencana fluktuatif, tetapi tidak pernah kurang dari 3.500 bencana."

"Rata-rata ada 20-25 bencana per hari," ujar Suharyanto.

Baca juga: Ahmad Luthfi Optimistis Perbaikan RTLH dan Backlog di Jateng Tuntas dalam 5 Tahun

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi tidak menyangkal bahwa telah terjadi banyak bencana di wilayahnya. 

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Provinisi Jateng pada periode 1 Januari sampai 31 Mei 2025 ada sebanyak 152 kejadian.

Rinciannya banjir 86 kejadian; tanah longsor 17 kejadian; Cuaca Ekstrem 42 kejadian; Karhutla 1 kejadian; Kebakaran 6 kejadian. 

Adapun potensi bencana yang harus diwaspadai ke depan (Juni–Desesember 2025) antara lain adanya kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, banjir rob dan gelombang tinggi, angin kencang/puting beliung, gempa bumi dan tsunami.

"Jawa Tengah merupakan salah satu market bencana nasional."

"Mencari bencana apa saja di Jawa Tengah ada."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved