Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

LDII

Hari Bhayangkara ke-79 2025, Ketum DPP LDII: Rakyat dan Polri Harus Saling Dekat dan Percaya

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dengan tema "Polri untuk Masyarakat".

KIM LDII
Jakarta (30/6). Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dengan tema "Polri untuk Masyarakat". Peringatan ini diselenggarakan untuk mengenang sejarah perjuangan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

Kolaborasi kepolisan dan masyarakat, menurut KH Chriswanto, dapat menciptakan Kamtibmas yang solid dan kokoh,

"Kamtibmas merupakan modal sosial dalam mewujudkan suksesnya pembangunan nasional," ungkap KH Chriswanto.

Senada dengan Ketua Umum, Sekretaris Umum DPP LDII, Dody T. Wijaya, menyoroti tantangan baru yang dihadapi Polri, khususnya dalam konteks transformasi digital. Menurutnya, keamanan masyarakat kini tak hanya menyangkut dunia nyata, tapi juga ruang digital.

“Polri dituntut untuk lebih adaptif, akomodatif, dan responsif terhadap dinamika baru. Dunia digital membawa tantangan seperti hoaks, ujaran kebencian, radikalisme daring, dan kejahatan siber,” ungkap Dody.

Meski demikian, ia menekankan bahwa pendekatan Polri di ruang digital harus tetap menjunjung prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.

"Polri perlu hadir bukan hanya sebagai penindak, tetapi juga sebagai pendidik. Edukasi literasi digital, kampanye penggunaan internet sehat, dan kolaborasi dengan platform digital harus terus diperkuat,” ujarnya.

Dalam kehidupan nyata, lanjut Dody, keberadaan polisi di tengah masyarakat tetap krusial.

Dari patroli lingkungan, penyuluhan hukum, hingga kehadiran di sekolah-sekolah dan pondok pesantren, semua itu merupakan cara Polri membangun rasa aman dengan pendekatan yang humanis.

Mengenai usia Polri yang ke-79 tahun, Dody menyampaikan harapannya agar Polri terus menjadi institusi yang profesional, modern, dan dicintai rakyat.

“Kami berharap Polri terus meningkatkan transparansi dan menjaga integritas. Di tengah perubahan zaman, Polri juga perlu terbuka terhadap kritik dan terus belajar,” kata Dody. 

Ia percaya, pendekatan yang terbuka dan penuh empati adalah kunci agar Polri tetap menjadi kekuatan yang dipercaya dalam menjaga stabilitas, baik di dunia nyata maupun digital. (*)

Baca juga: Wakili Jateng di Tingkat Nasional, Mahasiswa UKSW Terpilih Jadi Duta Peduli Sejarah 2025

Baca juga: Gubernur Khofifah Buka Permata CAI ke-46: Investasi Mental & Akhlak, Kunci Membangun Generasi Unggul

Baca juga: Meriahnya Tasyakuran HUT Bhayangkara ke-79 Polres Sragen: Penuh Kejutan dan Apresiasi

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved