Kecelakaan di Salatiga
Lagi, Kecelakaan Adu Banteng di Salatiga, 2 Pikap Tabrakan Akibat Sopir Mengantuk
Kecelakaan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di dekat Kantor Kejaksaan, Kelurahan Gendongan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga pada Selasa.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Kecelakaan terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di dekat Kantor Kejaksaan, Kelurahan Gendongan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga pada Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
Dua kendaraan pikap saling bertabrakan dari arah berlawanan dalam insiden tersebut.
Diduga, kecelakaan terjadi karena satu di antara pengemudi yang mengantuk.
Kedua kendaraan yang terlibat yakni Gran Max berpelat H9248HK, yang saat itu mengangkut wadah telur, dan Carry H9776AV bermuatan pipa.
Baca juga: Peringati Hari Bhayangkara Ke-79, Polres Jepara Gelar Malam Tirakatan
Baca juga: KPU Jawa Tengah Luncurkan "Zona Informasi Terintegrasi": Akses Data Pemilu Kini Makin Mudah
Tabrakan itu menyebabkan ketiga orang mengalami luka ringan dan harus menjalani perawatan jalan di RS Puri Asih Salatiga.
Pengemudi Gran Max, Ahmad Aditya (27), asal Kabupaten Semarang, mengalami lecet di kaki kanan.
Sementara penumpangnya, Sumadi (38) mengalami luka di kepala;
Untuk Pengemudi Carry, Johan Stephanus Oentoro (47), asal Jakarta Utara, mengalami lecet pada kaki kanan.
Kerugian material dari insiden tersebut diperkirakan mencapai Rp6 juta, dengan kerusakan pada bagian depan kedua kendaraan.
Seorang anggota Unit Laka Satlantas Polres Salatiga, Bripka Topan mengatakan bahwa kecelakaan bermula ketika Gran Max melaju dari arah ABC menuju pertigaan Mrican.
Saat mendekati lokasi kejadian, kendaraan tersebut tiba-tiba berbelok ke kanan dan masuk ke jalur berlawanan.
"Dugaan awal, pengemudi Gran Max mengantuk sehingga tidak sadar saat mengarahkan kendaraan ke jalur lawan.
Di saat bersamaan, dari arah berlawanan datang Carry dan karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan tidak bisa dihindari," jelas Bripka Topan.
Petugas Satlantas segera datang ke TKP untuk melakukan olah tempat kejadian, mencatat keterangan saksi, dan mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.
Bripka Topan mengimbau agar para pengemudi lebih waspada terhadap risiko mengantuk, terutama di siang hari ketika suhu panas dan aktivitas tubuh menurun.
"Kami minta pengemudi untuk selalu mengecek kondisi fisik sebelum berkendara.
Jika lelah atau mengantuk, sebaiknya beristirahat dulu dan memaksakan mengemudi karena risikonya bisa fatal," tegas dia. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.