Berita Kudus
19 Ekor Kerbau dan 72 Kambing Dipotong untuk Nasi Berkat Buka Luwur Sunan Kudus
Puncak rangkaian tradisi Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus diwarnai dengan pembagian nasi berkat bungkus daun jati
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
Masyarakat yang berkeinginan mendapatkan nasi berkat buka luwur Kangjeng Sunan Kudus bisa ditempuh dengan tiga cara.
Pertama, masyarakat bisa mendapatkan jatah nasi berkat tanpa harus antre panjang dengan memberikan sedekah berupa barang atau nominal uang selama pelaksanaan tradisi buka luwur.
Setelah itu, para donatur yang telah menyalurkan sedekahnya berhak mendapatkan kupon pengambilan nasi berkat di loket khusus tanpa harus melewati antrean panjang.
"Para donatur ini dapat kartu atau kopun pengambilan guna memudahkan dapat nasi berkat tidak perlu mengantre panjang," tuturnya.
Selain dengan cara bersedekah, masyarakat umum bisa mendapatkan nasi jangkrik dengan mekanisme berkat salinan. Yaitu dengan cara membawa nasi dari rumah untuk ditukar dengan nasi jangkrik yang sudah diolah oleh kepanitiaan Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus.
Penukaran berkat salinan bisa dilakukan oleh masyarakat umum mulai, Minggu (6/7/2025) pukul 01.30 WIB sampai selesai di lokasi pengemasan nasi berkat buka luwur.
Biasanya, masyarakat yang menukarkan berkat salinan digunakan untuk menu sahur puasa asyura pada 10 Muharam.
Cara ketiga adalah dengan mengantre sesuai urutan berdasarkan rute antre yang telah ditentukan.
Cara tersebut biasanya dilakukan oleh masyarakat umum dari manapun yang ingin mendapatkan nasi jangkrik berkat buka luwur, dalam rangka mengharap berkah Sunan Kudus.
Proses mengantre sudah bisa dilakukan selepas waktu Subuh, namun pembagian nasi berkat dibuka pukul 06.00 WIB.
"Untuk yang mengantre umum tidak perlu kupon, siapa saja boleh. Kami harap antrean umum ini berlangsung tertib," harapnya.
Pada Muharam tahun sebelumnya, Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus menyiapkan 44.643 bungkus nasi berkat buka luwur yang diolah dari 9,1 ton beras, 22 kerbau, dan 70 kambing.
Jenis olahan nasi uyah asem lebih banyak dibagikan kepada masyarakat umum. Dengan maksud, olahan nasi tanpa kuah tidak mudah basi untuk dimakan kapan saja.
Sementara olahan nasi jangkrik dengan ciri khas berkuah dibagikan kepada kalangan masyarakat tertentu. Seperti pemberi sedekah, tokoh masyarakat, termasuk masyarakat di sekitar Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus.
"Tradisi buka luwur ini untuk mengantikan luwur sebagai bentuk penghormatan, sikap tauladan kita kepada Sunan Kudus. Di dalamnya berisi rangkaian kegiatan positif yang juga melibatkan masyarakat," tuturnya. (Sam)
Baca juga: Pakai Pupuk Organik dari Eceng Gondok, Petani di Pati Klaim Bisa Panen 10 Ton Per Hektare
Baca juga: Kereta Donkey, Wahana Baru yang Bikin Liburan di Goa Terawang Blora Makin Berkesan
Baca juga: 10 Politeknik Terbaik di Indonesia 2025 Versi Webometrics
Periksa Dugaan Pungli di Lingkungan Tenaga Pendidik Kudus, Inspektorat Beri 2 Rekomendasi |
![]() |
---|
Chery Ekspansi di Wilayah Pelat K, Target Bisa Kuasai 3 Persen Penjualan |
![]() |
---|
34 Siswa SDIT Al-Islam Akan Tampil dalam Upacara HUT ke-80 RI di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus |
![]() |
---|
64 Pelajar Kudus Dikukuhkan Jadi Anggota Paskibraka 2025 |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Direktur Perusda Percetakan Kudus Dicopot, Diduga Omzet Perusahaan Dikantongi Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.