Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

19 Ekor Kerbau dan 72 Kambing Dipotong untuk Nasi Berkat Buka Luwur Sunan Kudus

Puncak rangkaian tradisi Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus diwarnai dengan pembagian nasi berkat bungkus daun jati

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
MASAK NASI BERKAT - Sejumlah perewang sedang memasak nasi berkat Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus, Sabtu (5/7/2025). Nasi berkat buka luwur biasa dikenal dengan sebutan nasi jangkrik bakal dibagikan kepada masyarakat umum pada 10 Muharam, Minggu (6/7/2025) pagi di lokasi Menara Kudus. 

Masyarakat yang berkeinginan mendapatkan nasi berkat buka luwur Kangjeng Sunan Kudus bisa ditempuh dengan tiga cara.

Pertama, masyarakat bisa mendapatkan jatah nasi berkat tanpa harus antre panjang dengan memberikan sedekah berupa barang atau nominal uang selama pelaksanaan tradisi buka luwur.

Setelah itu, para donatur yang telah menyalurkan sedekahnya berhak mendapatkan kupon pengambilan nasi berkat di loket khusus tanpa harus melewati antrean panjang.

"Para donatur ini dapat kartu atau kopun pengambilan guna memudahkan dapat nasi berkat tidak perlu mengantre panjang," tuturnya.

Selain dengan cara bersedekah, masyarakat umum bisa mendapatkan nasi jangkrik dengan mekanisme berkat salinan. Yaitu dengan cara membawa nasi dari rumah untuk ditukar dengan nasi jangkrik yang sudah diolah oleh kepanitiaan Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus.

Penukaran berkat salinan bisa dilakukan oleh masyarakat umum mulai, Minggu (6/7/2025) pukul 01.30 WIB sampai selesai di lokasi pengemasan nasi berkat buka luwur.

Biasanya, masyarakat yang menukarkan berkat salinan digunakan untuk menu sahur puasa asyura pada 10 Muharam.

Cara ketiga adalah dengan mengantre sesuai urutan berdasarkan rute antre yang telah ditentukan.

Cara tersebut biasanya dilakukan oleh masyarakat umum dari manapun yang ingin mendapatkan nasi jangkrik berkat buka luwur, dalam rangka mengharap berkah Sunan Kudus.

Proses mengantre sudah bisa dilakukan selepas waktu Subuh, namun pembagian nasi berkat dibuka pukul 06.00 WIB.

"Untuk yang mengantre umum tidak perlu kupon, siapa saja boleh. Kami harap antrean umum ini berlangsung tertib," harapnya.

Pada Muharam tahun sebelumnya, Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus menyiapkan 44.643 bungkus nasi berkat buka luwur yang diolah dari 9,1 ton beras, 22 kerbau, dan 70 kambing.

Jenis olahan nasi uyah asem lebih banyak dibagikan kepada masyarakat umum. Dengan maksud, olahan nasi tanpa kuah tidak mudah basi untuk dimakan kapan saja.

Sementara olahan nasi jangkrik dengan ciri khas berkuah dibagikan kepada kalangan masyarakat tertentu. Seperti pemberi sedekah, tokoh masyarakat, termasuk masyarakat di sekitar Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus.

"Tradisi buka luwur ini untuk mengantikan luwur sebagai bentuk penghormatan, sikap tauladan kita kepada Sunan Kudus. Di dalamnya berisi rangkaian kegiatan positif yang juga melibatkan masyarakat," tuturnya. (Sam)

Baca juga: Pakai Pupuk Organik dari Eceng Gondok, Petani di Pati Klaim Bisa Panen 10 Ton Per Hektare

Baca juga: Kereta Donkey, Wahana Baru yang Bikin Liburan di Goa Terawang Blora Makin Berkesan

Baca juga: 10 Politeknik Terbaik di Indonesia 2025 Versi Webometrics

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved