Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penjualan Sepatu Sepi, Haji Umar Duduk Termenung di Lorong Pasar Johar Semarang Tunggu Pembeli

Tak lama setelah Pasar Johar selesai dibangun kembali usai kebakaran, pendemi Covid-19 datang seperti hantaman kedua. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR D
SEPI - Haji Umar (baju kuning) duduk di lorong kios-kios sepatu yang sepi di Pasar Johar Tengah Semarang, Sabtu (5/7/2025). (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D) 

Tapi sepatu di sini bisa dicoba, bisa pegang langsung.

Dulu itu nilai lebih, sekarang malah jadi nggak penting buat orang," tuturnya.

Pandemi dan digitalisasi mempercepat pergeseran kebiasaan.

Tak lama setelah Pasar Johar selesai dibangun kembali usai kebakaran, pendemi Covid-19 datang seperti hantaman kedua. 

Pasar yang baru ingin bangkit malah harus tutup, kios yang baru direnovasi malah kembali sunyi.

"Kios ini saya jaga sendiri sekarang.

Anak saya juga udah bilang, ‘Pak, mending jual online aja’.

Tapi ya, saya ini bukan anak muda.

Pegang HP aja kadang gemeter.

Bukan saya nggak mau belajar, cuma ya beda zamannya." ucapnya.

Ia terdiam.

Suara obrolan dari kios lain terdengar sayup.

Tak ada riuh pembeli, tak ada suara anak-anak mencoba sepatu.

Sepi seperti halaman sekolah saat libur panjang.

Haji Umar menepuk lututnya, mencoba berdiri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved