Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Penjualan Sepatu Sepi, Haji Umar Duduk Termenung di Lorong Pasar Johar Semarang Tunggu Pembeli

Tak lama setelah Pasar Johar selesai dibangun kembali usai kebakaran, pendemi Covid-19 datang seperti hantaman kedua. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR D
SEPI - Haji Umar (baju kuning) duduk di lorong kios-kios sepatu yang sepi di Pasar Johar Tengah Semarang, Sabtu (5/7/2025). (TRIBUNJATENG.COM/REZANDA AKBAR D) 

Lututnya sudah tak sekuat dulu.

Tapi dalam hati, ia ingin tetap menjaga kios itu selama masih bisa.

Ini bukan cuma soal jualan.

Toko itu adalah hidupnya. 

Dia tak pernah bekerja ke perusahaan lain, ketika dewasa langsung berjualan sepatu, untuk membangun keluarga dan mencukupi kebutuhan.

Dia hanya duduk di lorong yang penuh dengan sepatu dan sandal, merunduk dan tangan kanannya memutar tasbih.

Sepatu-sepatu itu masih tersusun rapi.

Tapi kini, tak banyak kaki yang mencarinya.

Tak jauh dari kios PM Sport, ada kios sepatu yang dijaga oleh Zaki.

Dia mengatakan, biasanya saat mendekati musim tahun ajaran baru Pasar Johar menjadi rujukan para orang tua mencari sepatu.

Namun, kondisi penjualan sepatu tak seramai dulu.

"Setelah terbakar itu, kondisinya sepi.

Ga tau pada cari online atau udh banyak pesaingnya, tapi kalau ngobrol sesama pedagang emang kondisinya sepi," ujarnya.

Zaki berharap agar masyarakat bisa kembali meramaikan Pasar Johar untuk mencari sepatu, tidak hanya saat momen tertentu saja.

"Harapannya sih ya laku, kalau kondisi Idulfitri itu emang ramai.

Tapi yang ramai cuman bajunya saja, kalau sepatu mah sama juga kondisinya," tuturnya. (Rad)

Baca juga: 10 Peringkat Kabupaten/Kota di Jateng dengan Jumlah Pengguna Kendaraan Terbanyak, Tertinggi Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved