Berita Semarang
Cerita Krishna Ramadhan Widiyatama Geluti Dunia Karate Kyokushin hingga Jadi Bintang
Krishna Ramadhan Widiyatama, atlet karate Kyokushin asal Semarang, telah menjadi salah satu bintang dalam dunia karate nasional.
Penulis: hermawan Endra | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Krishna Ramadhan Widiyatama, atlet karate Kyokushin asal Semarang, telah menjadi salah satu bintang dalam dunia karate nasional.
Menggeluti bela diri sejak tahun 2016, Krishna telah meraih berbagai prestasi gemilang, termasuk menjadi Juara 1 berturut-turut dalam Kejuaraan Nasional dan Provinsi.
Prestasi terbesarnya datang pada Kejuaraan Nasional Mahasiswa tahun 2024, di mana ia berhasil meraih gelar Juara 1 sekaligus Juara Favorit, diikuti dengan kemenangan serupa pada Kejuaraan Nasional 2025.
Baca juga: 288 Atlet Karate Unjuk Kemampuan di Kejurda BKC Open 2025 Piala Kadispora Kota Semarang
Krishna memilih untuk berlatih karate Kyokushin setelah tumbuh di lingkungan yang keras, di mana ia merasakan bahwa yang kuatlah yang bertahan.
Ia merasa tertantang untuk menjadi lebih kuat dan berani, sehingga memilih untuk mengembangkan kemampuan fisik dan mental melalui seni bela diri.
"Sejak kecil, saya berada di lingkungan yang keras.
Yang kuat yang bertahan, yang lemah akan ditindas. Maka, saya memutuskan untuk belajar, berlatih, dan mengikuti seni bela diri," ujarnya, Senin (7/7).
Menjadi seorang atlet bukanlah hal yang mudah, namun Krishna memiliki tekad yang kuat untuk terus berlatih dan mencapai tujuannya.
Setiap harinya, ia menghabiskan waktu untuk berlatih, mulai dari cardio long run di pagi hari, angkat beban di siang hari, hingga teknik dan taktik karate di sore hari.
"Saya rutin berlatih setiap pagi, siang, dan sore.
Setiap latihan adalah tantangan bagi saya, dan saya suka itu," kata Krishna yang kini kuliah di Universitas Negeri Semarang jurusan Ilmu Keolahragaan.
Prestasi yang diraihnya juga berkat kerja keras dan ketekunannya dalam menjalani latihan yang intens.
Meskipun sering mengalami cedera akibat latihan keras, Krishna tetap teguh dalam menjalani prosesnya.
"Cedera sudah menjadi makanan sehari-hari setiap latihan, tapi saya sudah terbiasa.
Cederanya memang nggak parah, seperti memar dan lebam-lebam, jadi saya tetap terus berlatih," ungkapnya sambil tersenyum.
Deteksi Polutan Transparan, Peneliti Smart Materials Research Center Undip Raih Gelar Doktor |
![]() |
---|
Kuliah Umum FTI Universitas PGRI Semarang Tekankan Pentingnya Penerapan K3 di Dunia Konstruksi |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Jumat 29 Agustus 2025: Sebagian Besar Hujan Ringan |
![]() |
---|
Jejak Gedung Kawasan Kota Lama Semarang yang Terbakar, Bagian dari the Big Five di Awal Abad 20 |
![]() |
---|
Jurnalis FC Gandeng SSB Emerald Semarang di HUT ke-3, Satukan Kebersamaan di Lapangan Hijau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.