Berita Semarang
Dewan Pers: Pers Harus Upgrade Diri Hadapi Isu Energi Bersih
Tantangan perubahan iklim dan transisi menuju energi bersih menempatkan pers pada peran strategis dalam membangun kesadaran publik.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: M Syofri Kurniawan
"Energi bersih ini yang kemudian membuat kita tetap menjadi bangsa yang besar, karena kita memiliki swasembada energi," pungkasnya.
Kegiatan pelatihan media yang berlangsung selama dua hari, Sabtu - Minggu (28-29/6) ini menjadi ajang diskusi dan pembelajaran intensif mengenai energi baru dan terbarukan (EBT), dengan menghadirkan para regulator, pakar, serta praktisi energi terkemuka di Indonesia.
Kegiatan dibuka dengan keynote speech dari Yoga Marantika, Koordinator Kelompok Kerja Hukum, Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM.
Ia menekankan pentingnya pemanfaatan potensi EBT nasional dan penguatan regulasi dalam mendukung transisi energi.
Selama dua hari, peserta mendapat pemaparan dari berbagai narasumber ahli.
Pada hari pertama, sesi dimulai oleh Dr. Sugeng Riyono (NSCR) yang mengulas prinsip dan implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG).
Dilanjutkan Eduardus Pandik (Green Roof Asia) yang membahas potensi dan tantangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, serta Pradygdha Kumayan Jati (IBEKA) mengenai pembangkit tenaga air.
Sesi keempat ditutup oleh Hans Zwingly (PT PLN Enjiniring) yang mengangkat topik infrastruktur dan jaringan transmisi energi bersih.
Hari kedua pelatihan diisi dengan materi mendalam dari Dr. Ir. Suparman (HIMNI) terkait energi nuklir, diikuti Riza G. Pasikki (Jakarta Drilling Society) tentang panas bumi, dan Dadan Suhendar (AEAI) mengenai pengembangan energi angin.
Selain itu, Evy Susanty memberikan pemahaman soal pendanaan dan investasi energi bersih berbasis ESG, sebelum akhirnya ditutup oleh Ketua1 Pembina Lientera, Moshe Rizal yang memaparkan proyeksi Energy Outlook 2025.
Tak hanya sesi serius, pelatihan ini juga diselingi kuis interaktif yang menambah semarak dan antusiasme puluhan peserta dari kalangan jurnalis.
Ketua Pembina Lientera, Moshe Rizal memaparkan, lembaga yang dipimpinnya berperan sebagai think tank yang berfokus pada penciptaan solusi inovatif untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui pelatihan media yang digelar kali ini, Moshe berharap ada peningkatan pemahaman jurnalis terhadap isu-isu industri berkelanjutan, khususnya energi bersih.
Menurutnya, materi yang disampaikan para profesional dalam pelatihan ini dapat menjadi bekal penting bagi insan pers untuk menghasilkan pemberitaan yang lebih tajam, akurat, dan berimbang.
"Kami juga memberikan pemahaman bagi media terkait industri berkelanjutan, khususnya mengenai energi bersih.
Dengan pemahaman yang dibawakan oleh profesional-profesional di bidangnya, kami harap dari pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas pemberitaan maupun pembahasan terkait industri kepada masyarakat luas secara lebih lebih tajam, akurat, dan aktual," terang Moshe. (idy)
Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Pers Bersama Bangun Jateng
Pemkot Semarang Wajibkan ASN Jadi Anggota KKMP, Wali Kota: Akan Dipantau Kepala Dinas dan Kabag |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Sukur, Warga Semarang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN: Sering Nyupiri Bos |
![]() |
---|
2.800 Mahasiswa Baru Polines Satukan Semangat Lewat Outbound Training |
![]() |
---|
Irwan Hidayat Tekankan Integritas dan Akal Budi di Hadapan Mahasiswa Baru Universitas Telogorejo |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini di Kota Semarang Kamis 28 Agustus 2025, Naik Rp 4.000 per Gram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.