Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

22 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Udara di Biara Myanmar, Termasuk 3 Anak-Anak

“Mereka mengira aman untuk tinggal di biara Buddha. Tetapi mereka tetap dibom,” ujar seorang pejuang.

DAILY MAIL
ILUSTRASI LEDAKAN: Serangan udara menghancurkan sebuah biara di Myanmar tengah. Sedikitnya 22 warga sipil, termasuk tiga anak-anak, dilaporkan tewas. (DAILY MAIL) 

TRIBUNJATENG.COM, NAYPYIDAW - Serangan udara menghancurkan sebuah biara di Myanmar tengah. 

Sedikitnya 22 warga sipil, termasuk tiga anak-anak, dilaporkan tewas.

Informasi ini disampaikan seorang pejuang anti-junta dan seorang warga kepada AFP, Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: Pria Tewas Setelah Bikin Heboh Berlari Telanjang dan Makan Rumput di Pinggir Jalan

Serangan tersebut terjadi di desa Lin Ta Lu, wilayah Sagaing, sekitar pukul 01.00 dini hari pada Jumat.

Saat itu, aula biara yang digunakan sebagai tempat tinggal para pengungsi internal menjadi sasaran serangan udara.

“Mereka mengira aman untuk tinggal di biara Buddha. Tetapi mereka tetap dibom,” ujar seorang pejuang anti-junta yang meminta identitasnya dirahasiakan demi alasan keamanan.

Ia menyebutkan, selain 22 korban jiwa, dua orang lainnya mengalami luka serius dan kini dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

Seorang warga setempat membenarkan bahwa aula biara “hancur total” akibat serangan itu.

Warga tersebut juga menyaksikan beberapa jenazah diangkut dengan mobil menuju pemakaman pada Jumat.

“Saya pergi ke pemakaman untuk mengambil foto guna membantu mengidentifikasi korban.

Saya menghitung ada 22 jenazah.

Banyak dari mereka mengalami luka di kepala atau tubuh terkoyak.

Sungguh menyedihkan melihatnya,” kata warga tersebut yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, juru bicara junta Myanmar, Zaw Min Tun, belum memberikan komentar atas peristiwa tersebut.

Wilayah Sagaing diketahui menjadi salah satu daerah yang paling terdampak perang saudara di Myanmar, yang pecah setelah militer menggulingkan pemerintahan sipil pada 2021.

Sejak itu, junta kerap melancarkan serangan udara ke desa-desa yang dicurigai menjadi basis kelompok bersenjata anti-pemerintah.

Pada Maret lalu, Sagaing juga diguncang gempa magnitudo 7,7 yang menewaskan hampir 3.800 orang dan membuat puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal.

Meski sempat muncul dugaan adanya gencatan senjata pascagempa antara militer dan kelompok bersenjata, pemantau konflik menyebut serangan udara dan pertempuran tetap terus terjadi.

Pada Mei lalu, serangan udara di sekolah desa Oe Htein Kwin di Sagaing bahkan menewaskan 20 siswa dan dua guru. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Serangan Udara di Biara Myanmar Tewaskan 22 Warga Sipil, Termasuk Anak-anak"

Baca juga: Pria Ini Nekat Lompat dari Kapal Pesiar demi Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved