Revitalisasi Benteng Willem I Ambarawa, Digadang Jadi Simpul Pariwisata Baru

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang, Tri Subekso, beberapa waktu sebelumnya menyatakan bahwa proses revitalisasi dilakukan secara hati-hati dengan tetap mengedepankan prinsip pelestarian cagar budaya.

“Kami berperan sebagai satu di antara tim teknis. 

Revitalisasi ini tidak sekadar mempercantik, tetapi mengembalikan bentuk otentik Fort Willem I sebagaimana aslinya,” ungkap Tri.

Tri menyebutkan, terdapat sekitar 30 bangunan di dalam kompleks benteng, masing-masing dengan kondisi kerusakan berbeda yang memerlukan teknik pemulihan khusus.

“Kami menutup dinding yang terkelupas dengan plester khusus sesuai rekomendasi. 

Baca juga: Dampak Revitalisasi Benteng Willem I Ambarawa, 6 Warga Harus Pindah, Tali Asih Rp 2,5 Juta

Bahannya kami sesuaikan agar menyerupai aslinya, bukan bangunan baru yang meniru,” tegas dia.

Tri berharap, masyarakat dapat memahami proses revitalisasi yang dilakukan, tidak hanya mempercantik namun juga mengembalikan ke bentuk aslinya sesuai hasil penelitian.

“Kalau ada yang mengkritik kenapa ada bangunan yang temboknya berwarna putih, justru hasil penelitian menunjukkan bahwa aslinya memang seperti itu,” pungkas dia. (*)