Berita Pendidikan
Semarang Siap Bangun Sekolah Rakyat Megah, Targetkan Tampung Siswa Miskin 2026
Sekolah Rakyat yang akan dibangun di Kabupaten Semarang diprediksi rampung dan bisa menerima calon siswa mulai tahun ajaran 2026 mendatang.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Siapkan Lahan di Rowosari
Tak hanya Kabupaten Semarang saja, Pemerintah Kota Semarang juga tengah mempersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Rowosari, Tembalang.
Pembangunan sekolah tersebut akan dilakukan, meski di tengah tantangan banyaknya bangku kosong di sekolah dasar (SD) negeri yang ada saat ini.
Seperti diketahui, pada sistem penerimaan murid baru (SPMB) jenjang Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang tahun 2025 ini, Dinas Pendidikan Kota Semarang mencatat, masih ada sebanyak 1.752 kursi yang belum terisi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menyebut banyaknya bangku kosong di SD Negeri Kota Semarang tidak mempengaruhi proses penjaringan siswa di Sekolah Rakyat.
Ia menyebut, pembangunan Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah formal konvensional.
Menurutnya, Sekolah Rakyat ditujukan khusus bagi siswa dari keluarga kurang mampu dengan sistem pendidikan berasrama dan terpadu dari jenjang SD hingga SMA.
"Saya kira SOP-nya beda. Kalau sekolah rakyat ini kan konsepnya boarding, terpadu begitu satu atap dan memang diperuntukkan untuk siswa yang kurang mampu, syukur-syukur punya prestasi. Kalau sekolah yang lain kan sekolah konvensional, sekolah yang pagi berangkat, siang pulang," kata Bambang kepada Tribun Jateng, Selasa (15/7/2025)
"Sekolah Rakyat harus ada komitmen dari orang tua. Bahkan ada surat pernyataan kesanggupan yang harus ditandatangani,” tambahnya.
Ia berharap Sekolah Rakyat bisa membuka peluang pendidikan bagi anak-anak dari wilayah pelosok Semarang yang selama ini mungkin sulit menjangkau sekolah konvensional.
"Kemungkinan begitu (bisa menjangkau murid yang lokasinya jauh). Nanti yang penting kita laporkan dulu kesiapan calon siswa baru untuk sekolah rakyat ke Kementerian," katanya.
Bambang menyebutkan, saat ini lahan yang dipersiapkan untuk Sekolah Rakyat sedang dalam proses legalisasi.
Ia menyebut, sebagian masih berupa lahan pertanian.
"Kami sedang koordinasi dengan Kementerian Pertanian,” ujar Bambang.
Adapun ia menjelaskan, Sekolah Rakyat di Rowosari nantinya akan menampung 6 rombongan belajar (rombel) untuk SD, 3 rombel untuk SMP, dan 3 rombel untuk SMA.
Namun pada tahap awal, hanya jenjang SD dan SMA yang dibuka masing-masing untuk 50 siswa, sesuai dengan edaran dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Menteri Transmigrasi Lepas 55 Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro |
![]() |
---|
Robertus Aji, Rektor Baru SCU Beberkan Komitmen untuk Bawa Kampus Menuju 'Joyful Futures' |
![]() |
---|
PTMB 2025 Soegijapranata Catholic University Hadirkan Suasana Kekeluargaan Antar Fakultas |
![]() |
---|
Waduh! Riset Profesor Asing Ungkap Praktik Serangan Fajar Jadi Penyebab Korupsi Masif di Indonesia |
![]() |
---|
Cerita Prof Juhadi, Dosen Unnes yang Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Longsor berbasis Android |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.