Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kelakuan Anggota Dewan Titip Siswa Jadi Biang Masalah, Warga Murka Blokir dan Las Pagar Sekolah

Ratusan warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP) melakukan aksi protes di halaman SMA Negeri 21 Makassar, Selasa (15/7/2025) sore.

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
ILUSTRASI SPMB: Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) TK dan SD Negeri tahun 2025/2026 telah dibuka Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Selasa (10/6/2025). Pada hari pertama pendaftaran secara daring tersebut, orang tua siswa berbondong-bondong datang ke posko pelayanan area kantor Disdik Kota Semarang. (Tribun Jateng/Idayatul Rohmah) 

TRIBUNJATENG.COM - Ratusan warga Bumi Tamalanrea Permai (BTP) melakukan aksi protes di halaman SMA Negeri 21 Makassar, Selasa (15/7/2025) sore.

Mereka menuntut kejelasan atas tidak diterimanya anak-anak mereka dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa yang tergabung dalam Aliansi Warga BTP berlangsung panas.

Kekecewaan memuncak hingga warga nekat menyegel pagar sekolah menggunakan las besi sebagai bentuk simbolik ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan penerimaan siswa baru.

Spanduk bertuliskan kritik terhadap sistem PPDB dibentangkan di depan sekolah.

Warga menilai, proses seleksi di SMA 21 Makassar tidak transparan dan merugikan calon siswa dari wilayah sekitar.

Unjuk rasa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat gabungan Polsek Tamalanrea dan TNI untuk mencegah kericuhan.

Meski berlangsung tegang, aksi tetap berjalan kondusif.

Koordinator aksi, Junaedi, menyampaikan bahwa penyegelan dilakukan sebagai bentuk protes karena hingga saat ini belum ada solusi dari pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan (Disdik) terkait banyaknya siswa yang tidak diterima, meskipun berdomisili dekat dengan sekolah.

"Karena tidak ada solusi, kasihan anak-anak yang dekat dari sekolah tapi tidak diterima, mereka mau sekolah dimana?,"ucap Junaedi saat ditemui di depan Gerbang SMA 21 Makassar. Selasa (15/7/2025) sore.

Ia juga menduga kalau ada oknum yang mempermainkan proses masuk di sekolah tersebut.


"Ada oknum yang bermain dibelakang, ada titipan anggota dewan dan lain-lain, sehingga seharusnya anak-anak yang dekat bisa sekolah disini, tapi karena ada titipan menjadi tidak dapat sekolah,"tuturnya.

Menurutnya, penyegelan sekolah menggunakan las tersebut, sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pihak sekolah dan Disdik Sulsel.

Ia juga menegaskan baru akan melepaskan las besi tersebut jika sudah ada solusi yang diberikan pihak sekolah maupun Disdik nantinya.

"Apabila sudah ada solusi dari pihak kepala sekolah dan kepala dinas pendidikan Sulsel,"ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved