Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Alasan Polisi Tak Buru Pembuat Video Viral Andini Permata dan Adiknya

Video berdurasi 2 menit 31 detik Andini Permata bersama adiknya...Saat link video Andini di klik, website akan meminta pengguna untuk membuat akun hin

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Alasan Polisi Tak Buru Pembuat Video Viral Andini Permata dan Adiknya 


Alasan Polisi Tak Buru Pembuat Video Viral Andini Permata dan Adiknya

TRIBUNJATENG.COM – Video viral berdurasi 2 menit 31 detik yang dikaitkan dengan nama “Andini Permata dan adiknya” sempat menjadi perbincangan hangat warganet di berbagai platform media sosial. 

Tampak potongan video Andini dan adiknya seperti akan melakukan hal tak senonoh.

Meski video ini menuai kontroversi, aparat kepolisian tidak melakukan upaya pemburuan terhadap pembuatnya. 

Alasannya, sosok Andini Permata diduga fiktif dan video tersebut digunakan sebagai modus penipuan lewat tautan jebakan.

Saat link video Andini di klik, website akan meminta pengguna untuk membuat akun hingga meminta informasi rekening.

Hingga 8 Juli 2025, tidak ada data yang memverifikasi identitas “Andini Permata” sebagai sosok nyata. 

Berbagai unggahan yang mengatasnamakan Andini Permata umumnya hanya menampilkan potongan video atau gambar buram tanpa konteks jelas.

Tak ditemukan akun resmi media sosial maupun klarifikasi dari pihak yang mengaku sebagai Andini.

Tak hanya itu, penyebaran video juga disertai dengan tawaran tautan ke situs seperti Mediafire dan grup Telegram, yang diduga sebagai bagian dari modus penipuan.

Banyak netizen melaporkan bahwa tautan tersebut justru mengarah ke situs mencurigakan, membuka potensi penyebaran malware atau pencurian data pribadi.

“Warganet diimbau untuk tidak menyebarkan atau mengklik tautan yang mencurigakan, mengingat risiko hukum berdasarkan UU ITE dan potensi bahaya digital seperti malware,” tulis laporan yang sama.

Kepolisian dalam hal ini lebih mengedepankan edukasi digital daripada penindakan, karena tidak ada individu atau korban nyata yang dapat diverifikasi.

Pakar media sosial juga menekankan pentingnya verifikasi sebelum menyebarkan konten yang sensasional.

Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital, serta kewaspadaan terhadap tren viral yang tidak jelas asal-usul dan tujuannya.

 Publik diimbau untuk berhati-hati agar tidak menjadi korban penipuan berbasis tautan jebakan atau ikut menyebarkan konten yang berpotensi melanggar hukum.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved