Berita Semarang
UPGRIS Kirim 743 Mahasiswa KKN ke 3 Kabupaten, Rektor Tekankan Nilai Adaptif, Semangat dan Karakter
Sebanyak 743 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 743 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 yang tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.
KKN bertema "KKN UPGRIS Mengabdi” ini diawali dengan pembekalan mahasiswa pada 15–16 Juli 2025.
Adapun pelepasan resmi mahasiswa akan dilakukan pada 11 Agustus 2025. Para peserta akan disebar ke 48 desa dan didampingi oleh 20 dosen pembimbing lapangan (DPL).
Rektor UPGRIS, Sri Suciati menyampaikan bahwa KKN menjadi kesempatan emas bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu secara nyata dan multidisipliner, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat.
“Alhamdulillah tahun ini UPGRIS Semarang mengirimkan 743 peserta KKN yang akan ditempatkan di tiga kabupaten yakni Kabupaten Semarang, Karimunjawa, dan Kendal.
Saya kira ini kesempatan baik untuk mahasiswa mengabdi, mempraktekan ilmunya secara multidimensional. Secara komprehensif mempraktekan keterampilan yang mereka miliki selama ini,” ujar Sri Suciati.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam pengembangan potensi lokal di desa-desa, mulai dari sektor wisata, ekonomi kreatif hingga pendidikan dan kesehatan.
“Saya kira masyarakat membutuhkan mahasiswa untuk membantu mereka dalam hal pemasaran jika memiliki home industri, atau potensi alam yang bisa bersama-sama untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata," kata dia.
Dalam pelaksanaannya, KKN UPGRIS tahun ini memiliki dua skema durasi.
Mahasiswa yang ditugaskan di Kabupaten Semarang dan Kendal akan mengikuti program selama dua bulan, dengan konversi mata kuliah sebesar 10 SKS, terdiri dari 4 SKS KKN dan 6 SKS mata kuliah pilihan seperti Literasi Digital, Kepemimpinan, Jurnalistik Elektronik, Manajemen Konflik, dan lainnya.
Sementara itu, mahasiswa yang bertugas di Karimunjawa akan menjalani program selama satu bulan dan mendapatkan pengakuan nilai hanya pada mata kuliah KKN.
Pembekalan yang telah berlangsung selama dua hari tersebut, para mahasiswa dibekali dengan materi strategis yang mencakup filosofi KKN, teknik pelaksanaan, etika, peran perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat, serta bela negara dan kedisiplinan.
Sebagai bagian dari kerja sama antara UPGRIS dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pembekalan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa serta Dinas Perkim Provinsi Jateng.
Sri Suciati menambahkan bahwa mahasiswa harus membawa tiga nilai utama dalam menjalani KKN, yakni adaptif, semangat, dan karakter kuat.
“Kami berpesan kepada mahasiswa untuk selalu mengemban tiga nilai yang juga ditekankan di lingkungan kampus UPGRIS.
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Jumat 29 Agustus 2025: Sebagian Besar Hujan Ringan |
![]() |
---|
Jejak Gedung Kawasan Kota Lama Semarang yang Terbakar, Bagian dari the Big Five di Awal Abad 20 |
![]() |
---|
Jurnalis FC Gandeng SSB Emerald Semarang di HUT ke-3, Satukan Kebersamaan di Lapangan Hijau |
![]() |
---|
Harga Beras Medium di Semarang Tembus Rp15 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Percontohan Nasional, Koperasi Merah Putih Gedawang Tembus Omzet Rp 69 Juta dalam 1,5 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.