Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tatapan Mata Siswa Ini Membuatnya Batal Ditolak Masuk SMA Kesatrian 1 Semarang, Orangtua Terpukul

Keputusan mengejutkan terpaksa diterima salah satu calon murid baru yang mendaftar di SMA Kesatrian Semarang

Istimewa
Potret bagian depan sekolah SMA 1 Ksatria Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keputusan mengejutkan terpaksa diterima salah satu calon murid baru yang mendaftar di SMA Kesatrian Semarang.

Ia dinyatakan ditolak. Padahal sebelumnya, calon siswa ytersebut sudah dinyatakan diterima.

Alasannya pun menjadi sorotan: pihak sekolah menyebut "tatapan traumatis" sebagai dasar penolakan.

Menurut penuturan orang tua siswa, pihaknya juga sudah diminta untuk menyiapkan segala sesuatunya untuk mulai masuk sekolah.

Baca juga: Guru Madrasah Demak Didenda Rp 25 Juta Diduga karena Tampar Murid, Netizen Munculkan Seruan Donasi

Kabar baik itu disambut dengan penuh sukacita oleh calon siswa dan keluarganya. 

Harapan baru pun terbit, terlebih setelah sambutan positif yang diberikan pihak sekolah.

Orang tua calon siswa merasa lega bahwa putra mereka akan segera mendapatkan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung.

Namun malam harinya, kenyataan pahit justru datang menghantam.

Saat orang tua calon siswa menghubungi pemilik yayasan sekolah untuk konfirmasi administratif, mereka mendapat kabar tak terduga: anak tersebut tidak jadi diterima.

Alasan yang dikemukakan membuat keluarga calon siswa terkejut dan terpukul.

Menurut penuturan orang tua calon siswa yang enggan dibocorkan identitasnya, pemilik yayasan menyatakan bahwa “tatapan anak tersebut penuh traumatis,” dan dikhawatirkan pihak sekolah akan "menyakiti anak tersebut."

Alasan ini dinilai sangat subjektif dan tidak berdasar secara objektif maupun akademis.

Sang anak diketahui mengalami trauma yang cukup mendalam terhadap lingkungan sekolah.

Sebelumnya, ketika duduk di sekolah dasar, anak tersebut pernah menjadi korban bullying, sebuah pengalaman yang sangat meresahkan dan meninggalkan bekas dalam dirinya.

Akibatnya, anak ini merasa takut untuk kembali bersekolah dan akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikan dengan model homeschooling, jauh dari lingkungan sekolah tradisional.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved