Unkartur
Resmikan Laboratorium Fermentasi, Unkartur Semarang Dorong Mahasiswa Jadi Wirausaha
Universitas Nasional Karangturi (Unkartur) Semarang meresmikan laboratorium baru yakni, laboratorium fermentasi.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Nasional Karangturi (Unkartur) Semarang meresmikan laboratorium baru yakni, laboratorium fermentasi pada rangkaian dies natalis kampus yang ke-8, Sabtu (19/7/2025).
Laboratorium fermentasi tersebut, berfokus pada riset dan pengembangan inovasi olahan tempe.
Rektor Unkartur, yang juga dikenal sebagai pakar tempe karena konsistensinya dalam meneliti tempe, Lusiawati Dewi menyampaikan, kampus Unkartur dibawah Fakultas Sains dan Teknologi memang memfokuskan diri untuk pengembangan teknologi pangan.
Baca juga: DPRD Kabupaten Pekalongan Kaji Wacana Lima Hari Sekolah Secara Menyeluruh
Baca juga: Tayang di Bioskop, Film Assalamualaikum Baitullah, Kisah Haru tentang Doa, Luka, dan Ketegaran
"Kami memilih suatu tema yaitu tentang teknologi fermentasi. ini diawali dengan proses pembuatan tempe dan inovasinya, dan tempe itu bisa juga untuk berbagai macam produk yang kemudian diharapkan bisa disukai masyarakat," kata Lusi.
"Kemudian nanti akan berkembang untuk fermentasi jenis jenis yang lain. Jadi semuanya adalah pengolahan pangan dengan inovasi yang ada," terang dia.
Menurut dia, alasan Unkartur mencoba mengembangkan inovasi pada fermentasi tempe karena merupakan makanan fermentasi asli asal Indonesia. Berbeda dengan tahu yang asal usulnya berasal dari China.
"Kami ingin mengambangkan kearifan pangan yang berasal dari Indonesia supaya nantinya terus berkelanjutan. Untuk itu maka kami pengembangan tempe ini. Salah satunya dari aspek hiegeinisnya. Jadi nanti kami akan melatih UMKM yang ada, baik didalam proses pembuatan tempenya itu sendiri dan juga proses pengolahan pangannya itu," kata dia.
Inovasi dalam riset tempe kata Lusi, juga bisa diolah dalam bentuk makanan lain bahkan minuman.
Bentuk olahan lain misalnya dalam peresmian laboratorium baru tersebut, tumpengan yang dihadirkan bahannya dari tempe.
"Jadi dari tempe beragam. Kemudian nanti kita olah menjadi makanan, minuman yang itu nantinya diharapkan masyarakat mulai untuk menikmati atau gemar makan makanan asli Indonesia," ungkap Lusi.
Dibagian lain, hadirnya laboratorium fermentasi ini menjadi wadah para mahasiswa untuk mulai belajar tentang bagaimana mengolah tempe agar lebih inovatif. Dari pembelajaran di bangku kuliah, diharapkan saat lulus nanti para mahasiswa berani untuk berwirausaha.
"Walaupun nanti mahasiswa Lulus tidak mau wirausaha sendiri, misalkan dia lebih memilih masuk ke dunia industri, tidak apa apa. Tapi dia daya juangnya sudah terlatih, yang penting tidak mudah putus asa," katanya.
Selain laboratorium fermentasi, Unkartur juga memperkenalkan dua laboratorium lainnya yakni Laboratorium Pangan dan Gizi, dan Laboratorium Pengolahan Pangan dan Sensori.
Dalam momentum Dies Natalis ke-8 Unkartur, Lusi berharap kampus yang dipimpinnya semakin maju dan lulusannya bisa memberikan kontribusi nyata.
"Harapan saya, lulusan Unkartur tidak ada yang menganggur. Jika industri tidak membuka peluang kerja, mereka bisa menciptakan peluang itu sendiri. Kita juga siap berkolaborasi lintas prodi, misalnya dengan manajemen, untuk menguatkan ekosistem kewirausahaan di kampus ini," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.