Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Menengok Desa Menganti Pembuat Horog-horog Khas Jepara, Butuh 12 Tahap Mengolah Tepung Aren

Inilah horog-horog, satu di antaranya makanan khas yang hanya ada di Kabupaten Jepara, tepatnya di Desa Menganti, Kecamatan Kedung.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA
MAKANAN KHAS JEPARA - Seorang warga di Desa Menganti, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara sedang mengolah tepung aren menjadi horog-horog, Minggu (20/7/2025). Horog-horog adalah makanan khas di Jepara. Harganya cuma Rp25 ribu per 1,5 kilogram. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Horog-horog adalah satu di antaranya makanan khas yang hanya ada di Kabupaten Jepara.

Tepatnya di Desa Menganti, Kecamatan Kedung yang menjadi pusat pembuatan makanan tersebut.

Pantauan Tribunjateng.com, julukan desa pembuat horog-horog itu jelas terpampang di gapura kecil yang berada di gang RT 11 RW 03, Desa Menganti. 

Baca juga: Operasi Patuh Candi 2025, Subsatgas Dokkes Polres Jepara Berikan Layanan Kesehatan

Baca juga: Pemkab Jepara Akan Lakukan Regrouping SD Negeri yang Siswanya Sedikit

Meski sudah terpajang jelas, terlihat kampung itu dari luar rumah warga, justru banyak tumpukan kayu mebel. 

Namun saat memasuk ke dalam gang kecil di desa tersebut, barulah terlihat beberapa warga sedang memproses tepung aren menjadi horog-horog. 

Ketua Paguyuban Horog-horog Sari Aren Manunggal (Sarma) Menganti, Kodar menyampaikan, saat ini ada 47 warga Desa Menganti yang menjadi anggota Paguyuban Sarma

25 orang di antaranya merupakan pengrajin horog-horog. 

Sementara sisanya merupakan tengkulak, baik yang menyediakan bahan baku maupun yang menjual horog-horog.  

"Horog-horog ini warisan turun temurun."

"Sudah ada sejak zaman mbah saya," kata Kodar kepada Tribunjateng.com, Minggu (20/7/2025).

Dia menyampaikan, untuk proses pembuatan horog-horog membutuhkan waktu yang cukup panjang. 

Dia menjelaskan, total terdapat 12 tahapan yang harus dilakukan pengrajin untuk mengolah tepung aren menjadi horog-horog. 

"Bisa satu hari tapi kalau buru-buru."

"Yang paling bagus itu dua hari."

"Mulai dari pencucian (tepung horog-horog), baru esok paginya diolah," jelasnya.

Baca juga: Pemkab Jepara Akan Siapkan Skema PPPK Paruh Waktu untuk Mengisi Kekosongan

Baca juga: Pemkab dan Polres Jepara Sidak Beras Oplosan, Hasilnya Tak Ada Temuan Beras Bermasalah

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved