Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Pemkab Banyumas Siapkan Rp1,2 Miliar untuk Pembekalan 3.000 Pengurus Kopdes Merah Putih

Pemerintah Kabupaten Banyumas rencananya akan menggelontorkan dana sebesar Rp1,2 miliar melalui perubahan anggaran untuk membekali

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
KOPDES MERAH PUTIH - Ratusan perwakilan pengurus Kopdes Merah Putih saat mengikuti zoom meeting, launching Koperasi Desa Merah Putih, di Menara Teratai Purwokerto, Senin (21/7/2025). Pemerintah Kabupaten Banyumas akan mendanai sebesar Rp1,2 miliar melalui perubahan anggaran untuk membekali para pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pemerintah Kabupaten Banyumas rencananya akan menggelontorkan dana sebesar Rp1,2 miliar melalui perubahan anggaran untuk membekali para pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. 


Dana ini ditujukan untuk peningkatan kapasitas 3.000 pengurus dan dewan pengawas koperasi desa yang telah terbentuk di wilayah Banyumas.


Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Banyumas, Wahyu Dewanto, mengatakan pembekalan ini menjadi langkah penting menguatkan fondasi kelembagaan dan operasional koperasi di tingkat desa.


"Di perubahan nanti, akan kami usulkan anggaran Rp1,2 miliar untuk pembekalan manajemen pengelolaan keuangan dan lain sebagainya. 


Pembekalan ini ditujukan kepada 3.000 pengurus dan dewan pengawas koperasi di Banyumas," ujar Wahyu kepada Tribunbanyumas.com, Senin (21/7/2025).


Hingga saat ini, tercatat ada 301 Kopdes dan 30 koperasi kelurahan yang telah terbentuk secara legal di Banyumas. 


Masing-masing telah memiliki akta pendirian dan status badan hukum.


Namun, operasional koperasi masih dalam tahap persiapan administratif, seperti pengurusan NPWP, izin usaha, Nomor Induk Koperasi (NIK), nomor rekening bank, serta keanggotaan.


Sebagai bagian dari agenda nasional, launching pembentukan Kopdes Merah Putih digelar serentak dan terpusat di Klaten, Jawa Tengah. 


Kabupaten Banyumas mengirim 714 peserta, terdiri atas para pengurus koperasi, camat, kepala BPD, hingga unsur Forkopimda mengikuti zoom di Convention Hall Menara Teratai, Purwokerto.


Wahyu menjelaskan, launching ini menandai kesiapan koperasi dari sisi kelembagaan hukum, sementara launching operasional ditargetkan sebelum 28 Oktober 2025.


"Dengan dilaunching ini artinya sudah siap dari sisi akta pendirian dan badan hukum. 


Sekarang kondisinya masih dalam tahap persiapan operasional," kata Wahyu.


Ia menyebutkan, Banyumas sebenarnya sempat diwacanakan sebagai lokasi launching nasional. 


Namun, rencana itu batal karena keterbatasan akses dan kesiapan infrastruktur.


Wahyu menegaskan keberhasilan koperasi bukan hanya pada aspek administratif, tetapi juga tergantung pada kuatnya partisipasi warga desa.


"Kunci koperasi ke depan itu bagaimana warga desanya bisa menjadi anggota sebanyak-banyaknya. 


Kalau anggotanya banyak, modalnya juga besar. 


Itu akan menentukan keberlanjutan usaha," tambahnya.


Ia juga menekankan pentingnya pembinaan rutin agar koperasi tidak hanya aktif di atas kertas.


"Supaya tidak mati suri, koperasi perlu pembinaan rutin. 


Kumpulkan pengurus, identifikasi potensi desa, dan jalankan usaha yang sesuai," ucapnya.


Wahyu menyebut, koperasi yang sehat adalah koperasi yang sehat organisasi, usaha, dan mentalitas pengurusnya.


"Koperasi sukses itu sehat organisasinya, sehat usahanya, dan sehat mentalitas pengurus serta dewan pengawasnya. 


Jujur dan amanah adalah kunci," imbuhnya.


Sebagai bentuk pengawasan, Dinas Koperasi akan memantau 100 koperasi setiap tahun melalui asesmen untuk mengukur potensi dan kelayakan usaha yang dijalankan.


"Kita bikin ada asesmen dan akan mengeluarkan hasilnya mana usaha yang potensial untuk dikembangkan," katanya.


Kopdes Merah Putih juga diarahkan menjadi pusat ekonomi lokal, layaknya toko grosir yang melayani kebutuhan warga desa.


"Belanja ya di koperasi. 


Supaya ada pergerakan ekonomi di desa dan tidak terjadi benturan antar wilayah," ucap Wahyu.


Dalam hal tata kelola, koperasi nantinya akan diarahkan menggunakan aplikasi pembukuan digital. 


Bank Jateng telah menawarkan kerja sama pengembangan sistem ini guna memudahkan transparansi dan pengelolaan keuangan.


Contohnya adalah KDMP Pageraji, Cilongok siap manfaatkan potensi penduduk dan gula kelapa. 


Pengurus Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Pageraji, Kecamatan Cilongok, Arbi Anugrah, mengungkapkan potensi besar yang dimiliki desanya. 


Selain pohon kelapa yang menjadi bahan baku gula kelapa dan gula semut, Pageraji memiliki jumlah penduduk sekitar 11.000 jiwa.


"Jumlah penduduk ini jadi potensi besar untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat," ujar Arbi.


KDMP Pageraji berencana membuka unit usaha dan layanan jasa menyerap tenaga kerja lokal. 


Arbi menekankan pengembangan usaha koperasi tidak akan meninggalkan kearifan lokal.


"Potensi lokal seperti gula kelapa tetap akan jadi unggulan. 


Meski akan ada benturan dengan jalur distribusi lama, ini program pemerintah yang harus dijalankan memotong rantai distribusi," jelasnya.


Ia juga menyebutkan dengan jumlah penduduk yang besar, koperasi berpeluang memperoleh modal dari iuran anggota sendiri.


"Kalau semua ikut jadi anggota, itu bisa jadi sumber modal sendiri. 


Jadi tidak perlu lagi pinjam uang dari bank. 


Tapi ini masih obrolan di tingkat pengurus, belum keputusan final," kata Arbi.


Setelah launching, KDMP Pageraji akan melakukan penjaringan anggota dan memperkuat sinergi dengan pelaku usaha lokal.


"Kami akan berusaha menjaring penduduk desa agar bergabung dan membesarkan KDMP Pageraji untuk kepentingan bersama.


Setelah launching, kita juga akan adakan dialog dengan pelaku usaha lain agar sinerginya terjalin dengan baik," tutupnya. (jti) 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved