Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Karanganyar

Produk Lokal Wonosari Didorong Jadi Global Lewat Kue Lidah Kucing Mocaf

Desa Wonosari Karanganyar kembangkan olahan lokal jagung dan singkong jadi kue lidah kucing mocaf untuk pasar global.

istimewa
Desa Wonosari Karanganyar kembangkan olahan lokal jagung dan singkong jadi kue lidah kucing mocaf untuk pasar global. 

TRIBUN JATENG.COM, KARANGANYAR -- Desa Wonosari, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil jagung dan singkong yang melimpah.

Namun, selama ini pemanfaatan dua komoditas tersebut masih kurang optimal.

Jagung dan singkong lebih sering dijual dalam kondisi mentah atau diolah menjadi produk seperti emping, marning, dan keripik—yang sayangnya kurang bersaing karena banyak daerah lain juga memproduksi produk serupa.

Sementara itu, olahan basah seperti tape, getuk, atau nasi jagung juga tidak dapat dipasarkan luas karena masa simpannya yang pendek.

Akibatnya, potensi jagung dan singkong Desa Wonosari belum mampu memberikan dampak ekonomi signifikan bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Desa Wonosari Karanganyar kembangkan olahan lokal jagung dan singkong jadi kue lidah kucing mocaf untuk pasar global.
Desa Wonosari Karanganyar kembangkan olahan lokal jagung dan singkong jadi kue lidah kucing mocaf untuk pasar global. (istimewa)

Inisiatif Inovatif dari Akademisi UNS

Melihat kondisi ini, Dr. Komariah, STP., MSc., PhD., anggota Riset Grup Perubahan Iklim dan Pengelolaan DAS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, hadir memberi solusi.

Ia menggandeng ibu-ibu PKK di Dukuh Gemblung, Desa Wonosari untuk membuat produk makanan ringan yang berbasis pada jagung dan singkong lokal.

Produk tersebut berupa kue kering lidah kucing—makanan ringan dengan cita rasa yang dikenal luas, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri.

Namun, yang menjadikannya unik adalah penggunaan tepung mocaf (singkong) dan tepung maizena (jagung) sebagai bahan utama, menggantikan sebagian besar tepung terigu.

Substitusi Bahan Lokal yang Inovatif

Desa Wonosari Karanganyar kembangkan olahan lokal jagung dan singkong jadi kue lidah kucing mocaf untuk pasar global.
Desa Wonosari Karanganyar kembangkan olahan lokal jagung dan singkong jadi kue lidah kucing mocaf untuk pasar global. (istimewa)

 

Umumnya, lidah kucing dibuat dengan tepung terigu sebagai bahan utama.

Namun, Ibu Komariah dan tim mencoba mengembangkan varian baru dengan mengurangi penggunaan tepung terigu dan menggantinya dengan tepung mocaf dan maizena, dua produk hasil olahan langsung dari komoditas lokal Desa Wonosari.

Setelah serangkaian uji coba dan pengujian rasa serta tekstur, tim akhirnya menemukan formulasi yang tepat.

Hasilnya adalah kue lidah kucing yang tetap renyah, gurih, dan disukai banyak orang, bahkan diperkaya dengan tambahan keju dan kacang almond agar tampil lebih premium dan kompetitif di pasar.

Produk ini tidak hanya menjadi alternatif sehat dan bebas gluten parsial, tetapi juga meningkatkan nilai tambah komoditas lokal, sekaligus memperkenalkan kekayaan sumber daya pangan Desa Wonosari ke level yang lebih tinggi.

Produk Unggulan Desa dan Siap Masuk Pasar Global

Dengan inovasi ini, diharapkan kue lidah kucing mocaf dapat menjadi produk unggulan Desa Wonosari, memperkuat branding desa sebagai sentra pangan lokal berbasis inovasi.

Tidak hanya memberi peluang usaha bagi ibu-ibu rumah tangga, produk ini juga memiliki potensi besar menembus pasar yang lebih luas—baik domestik maupun mancanegara.

Komariah menekankan bahwa pengembangan produk berbasis potensi lokal seperti ini harus terus dikembangkan dan didukung oleh berbagai pihak, mulai dari akademisi, pemerintah, hingga pelaku UMKM.

Produk yang berakar dari desa bukan tidak mungkin akan menjadi ikon ekspor Indonesia berbasis pangan lokal jika dikembangkan dengan pendekatan inovatif dan pasar yang tepat. (*)

Baca juga: Satria Arta Kumbara Mantan TNI AL yang Gabung Tentara Rusia Kini Minta Pulang Indonesia, Masih Bisa?

Baca juga: Bus Donor Darah Bantuan CIMB Niaga Jadi Andalan PMI Banyumas Jalankan Misi Kemanusiaan

Baca juga: Emas Rp80 Juta Lansia Jepara Berubah Jadi Mainan, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved