Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Meski Dilanda Rob Investasi di Kabupaten Demak Alami Tren Positif, Lebih dari 100 Persen Sejak 2022

Sejak tahun 2022, realisasi investasi di daerah tersebut terus melampaui target, dengan capaian lebih dari 100 persen setiap tahunnya. 

Penulis: faisal affan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Faisal Affan
INVESTASI DEMAK - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Demak, Umar Surya Sukmana. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK – Iklim investasi di Kabupaten Demak dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren positif.

Sejak tahun 2022, realisasi investasi di daerah tersebut terus melampaui target, dengan capaian lebih dari 100 persen setiap tahunnya. 

Meski demikian, masalah rob dan ketersediaan air bersih masih menjadi tantangan utama bagi pengembangan investasi di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Demak, Umar Surya Sukmana, mengatakan bahwa peningkatan investasi terlihat dari jumlah pabrik yang terus bertambah sejak 2022. 

Tahun itu, sebanyak tujuh pabrik besar mulai beroperasi di Demak.

Tahun berikutnya, sembilan pabrik masuk, kemudian enam pabrik pada 2024, dan lima pabrik hingga pertengahan 2025.

“Industri yang masuk sangat beragam, mulai dari penyempurnaan kain, penggilingan padi, sepatu industri, produk makanan, tisu, motor listrik, kosmetik, hingga mesin pendingin,” ujar Umar, Selasa (22/7/2025).

Pada tahun 2024, Demak juga menarik investasi dari sektor kerajinan kayu, percetakan, ban, logam, bahan bangunan, dan pengemasan plastik.

Sementara itu, pada 2025 hingga Juni, tercatat investasi di sektor benang, beton siap pakai, kemasan kertas, dan alat elektrotermal rumah tangga.

Untuk kawasan industri Jateng Land di Demak, saat ini telah berdiri 24 perusahaan, dengan target mencapai 36 perusahaan pada tahun 2026.

Industri yang tergabung di antaranya meliputi distributor pipa, PVC, baja, garmen, properti, tas, kulit, tekstil, sepatu, hingga kosmetik.

Umar menyebutkan bahwa kendala utama dalam menarik investor asing adalah persoalan banjir rob dan pasokan air bersih.

Meskipun proses perizinan sudah dipermudah dan birokrasi dipangkas, faktor lingkungan tetap menjadi hambatan signifikan.

“Ada calon investor dari Rusia dan Amerika yang sempat berencana masuk, tapi akhirnya mengurungkan niat karena menghadapi kemacetan dan banjir saat survei ke lokasi,” ujarnya.

Meski demikian, Umar menyampaikan bahwa pihak Jateng Land kini telah mengantongi Surat Izin Pengusahaan Air (SIPA) untuk pengelolaan air bersih, sehingga ke depan diharapkan persoalan tersebut bisa teratasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved