Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tentara Bayaran Rusia Asal Semarang

Teman Kecil Ungkap Sosok Satria, Mantan TNI AL yang Jadi Tentara Rusia: "Daya Juang Tinggi, Supel!"

Kabar Satria Arta Kumbara, mantan TNI AL menjadi tentara bayaran di Rusia mengagetkan keluarga dan kerabat.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Kolase foto TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV/Istimewa
BERI KETERANGAN - Tetangga Satria Arta Kumbara, Bangun Prihanto (41), memberikan keterangan semasa bersekolah dan bermain bersama di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (23/7/2025). Satria merupakan mantan prajurit Korps Marinir TNI AL yang kini menjadi sorotan nasional karena menjadi tentara bayaran di Rusia. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kabar Satria Arta Kumbara, mantan TNI AL menjadi tentara bayaran di Rusia mengagetkan keluarga dan kerabat.

Termasuk teman kecilnya, yakni Bangun Prihanto (41) masih ingat betul kenangan masa kecil mereka. 

Hampir setiap hari mereka bermain bersama, berbagi jalan hidup dari Taman Kanak-kanak, sempat berpisah di bangku SMP, kemudian kembali bertemu di SMK yang sama.

Baca juga: Kelakuan Satria, Mantan Marinir TNI AL Gabung Rusia di Mata Kepsek SMK Dr Tjpto Ambarawa Semarang

Rumah mereka hanya terpaut tiga bangunan. 

"Kami sekolah di TK Virgo, SDN Kupang 01, saya SMPN 02 dan dia SMPN 01 Ambarawa, dan terakhir kami bareng lagi di SMK Dr Tjipto. 

Orangnya punya daya juang tinggi, dari dulu cita-citanya mau jadi tentara dan dia wujudkan itu,” kata Bangun, sambil mengenang sosok Satria yang dikenal supel dan mudah bergaul.

Dia mengaku, terakhir kali bertemu Satria sekitar setahun lalu, sebelum keberangkatan ke Rusia.

Saat itu, lanjut Bangun, Satria tengah bertugas di Kalimantan dan sempat pulang ke Ambarawa.

Mereka sempat nongkrong bersama, membicarakan masa lalu dan kehidupan militer.

“Waktu itu dia masih jadi tentara aktif. Setelah itu, saya nggak dengar kabarnya lagi hingga ramai di internet,” pungkas Bangun.

Dari informasi yang beredar, istri Satria kini bertempat tinggal di Cilacap bersama anaknya. 

Satria juga sempat mengunggah tangkapan layar obrolan melalui pesan dengan anaknya.

Pesan itu berisi anaknya yang menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada Satria.

MASA KECIL SATRIA - Suasana gang rumah masa kecil Satria Arta Kumbara di Kupangdukun, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (23/7/2025) siang. Satria merupakan mantan prajurit Korps Marinir TNI AL yang kini menjadi sorotan nasional karena menjadi tentara bayaran di Rusia.
MASA KECIL SATRIA - Suasana gang rumah masa kecil Satria Arta Kumbara di Kupangdukun, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (23/7/2025) siang. Satria merupakan mantan prajurit Korps Marinir TNI AL yang kini menjadi sorotan nasional karena menjadi tentara bayaran di Rusia. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA)

Suasana Rumah Satria

Siang itu, Rabu (23/7/2025), suasana di gang sempit Kupangdukun, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, tampak tenang. 

Hanya deru kendaraan dari jalan raya Semarang–Yogyakarta yang terdengar dari kejauhan, sesekali memecah keheningan lingkungan yang sehari-harinya dikenal damai. 

Di antara deretan rumah dalam gang yang hanya bisa dilalui satu mobil dan satu motor, terdapat sebuah rumah.

Rumah itu tak asing bagi Satria Arta Kumbara, mantan prajurit Korps Marinir TNI AL yang kini menjadi sorotan nasional karena menjadi tentara bayaran di Rusia. 

Di sanalah dia menghabiskan masa kecilnya. Dari bermain bersama teman-teman sekitar, hingga menempuh pendidikan dasar, semuanya berawal dari gang sempit itu.

Pintu rumah tertutup rapat, tidak ada tanda aktivitas dari luar, hanya suara samar-samar terdengar dari dalam. 

Ibunya, yang enggan diwawancara, memilih berbicara lewat diam. 

Dalam kesunyian ruang tamu, foto-foto Satria saat berseragam marinir masih terpajang dalam pigura, seolah tak pernah kehilangan tempat. Tatapan ibunya berkaca-kaca saat memandangi potret anak yang kini entah kapan bisa kembali.

Harapan itu belum pudar, dia terlihat percaya pada waktu dan pada pihak-pihak berwenang yang suatu saat bisa mengembalikan anaknya ke Indonesia. 

Di tengah sepinya rumah dan padatnya warung-warung di luar gang, terdapat satu perasaan yang tak bisa dibendung, yakni rindu seorang ibu yang tak terucap.

BERI KETERANGAN - Kepala SMK Dr. Tjipto Ambarawa, Budi Raharjo memberikan keterangannya soal sosok Satria Arta Kumbara yang pernah bersekolah di sekolah yang dipimpinnya, Rabu (23/7/2025). Satria merupakan mantan anggota Marinir TNI AL yang kini menjadi tentara bayaran Rusia.
BERI KETERANGAN - Kepala SMK Dr. Tjipto Ambarawa, Budi Raharjo memberikan keterangannya soal sosok Satria Arta Kumbara yang pernah bersekolah di sekolah yang dipimpinnya, Rabu (23/7/2025). Satria merupakan mantan anggota Marinir TNI AL yang kini menjadi tentara bayaran Rusia. (Tribun Jateng/Reza Ustav)

Tidak Punya Prestasi

Kepala SMK Dr Tjipto Ambarawa, Budi Raharjo, membenarkan bahwa Satria adalah satu di antara alumni sekolah yang dia pimpin, lulus pada tahun ajaran 2004/2005 dari jurusan Otomotif (dahulu Teknik Mesin).

Meski belum menjabat sebagai kepala sekolah saat itu, Budi menggali informasi dari guru-guru lama yang pernah mengajar Satria.

“Anaknya tidak memiliki prestasi yang terlalu menonjol.

Tapi anak-anak seperti itu justru setelah lulus justru memiliki nilai lebih di masyarakat,” kata Budi saat ditemui di ruang kerjanya.

Kini, nama Satria mencuat karena video permohonan maaf dan permintaan pulangnya yang beredar di media sosial. 

Dalam video berdurasi dua menit, dia mengaku menyesal menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia dan berharap dapat kembali ke Indonesia.

“Saya tidak tahu bahwa kontrak itu bisa mencabut kewarganegaraan saya. Kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segalanya,” ujar Satria dalam video tersebut.

Bagi orang-orang yang dulu mengenalnya, kabar itu nampaknya menimbulkan keprihatinan mendalam. 

Sosok murid yang pernah mengisi bangku kelas teknik mesin itu kini menjadi pembicaraan dunia.

TENTARA RUSIA : Tangkapan layar dari Tiktok @zstorm689 pada Jumat (16/5/2025) - Satria Arta Kumbara mantan prajurit TNI AL yang gabung militer Rusia angkat bicara setelah status kewarganegaan sebagai WNI dicabut.
TENTARA RUSIA : Tangkapan layar dari Tiktok @zstorm689 pada Jumat (16/5/2025) - Satria Arta Kumbara mantan prajurit TNI AL yang gabung militer Rusia angkat bicara setelah status kewarganegaan sebagai WNI dicabut. (Tiktok @zstorm689)

Dalam Pantauan Kemenlu

Kementerian Luar Negeri telah memantau perkembangan mantan Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara, yang pernah menjadi tentara bayaran di Rusia dan hendak ingin kembali menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemenlu Judha Nugraha mengatakan pihaknya melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow telah berkomunikasi dengan Satria Arta Kumbara

"Dalam konteks kemanusiaan KBRI Moscow juga terus memonitor kondisi yang bersangkutan. Termasuk juga menjalin komunikasi dengan yang bersangkutan (Satria)," ujar Judha di Kantor LPSK, Rabu (23/7/2025).

"Dan juga keluarganya yang ada di Indonesia, komunikasi terakhir dilakukan oleh KBRI minggu lalu," tambah Judha. 

Kemenlu, kata Judha, sudah melihat konten Satria Arta di media sosial yang meminta kembali ke Indonesia. 

Meski begitu, Judha mengatakan permasalahan permohonan kembali menjadi WNI merupakan domain dari Kementerian Hukum.

"Kami dari Kementerian Negeri telah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum. Karena isu utama saat ini adalah isu status warga negara," ucapnya. 

Dirinya mengatakan regulasi mengenai kewarganegaraan diatur dalam Undang-Undang 12 tahun 2006 dan PP 2 tahun 2007 mengenai pelaksanaan dari undang-undang tersebut.

"Kita ikuti prosedur yang ada, tapi sekali lagi, ini menjadi ranah Kementerian Hukum," tuturnya. 

Dalam konteks perlindungan, Judha mengatakan pihak yang berhak dilindungi oleh Pemerintah adalah yang berstatus WNI. 

Namun komunikasi terus dijalin dengan Satria Arta atas dasar kemanusiaan. 

"Dalam konteks kemanusiaan kita juga tetap menjalin komunikasi, karena keluarganya kan juga ada di Indonesia," pungkasnya. 

SATRIA ARTA : Tangkapan layar dari Tiktok @zstorm689 pada Senin (21/7/2025) ; Satria Arta Kumbara Mantan TNI AL yang Gabung ke Tentara Rusia Kini Ingin Pulang, Masih Bisa?
SATRIA ARTA : Tangkapan layar dari Tiktok @zstorm689 pada Senin (21/7/2025) ; Satria Arta Kumbara Mantan TNI AL yang Gabung ke Tentara Rusia Kini Ingin Pulang, Masih Bisa? (Tiktok @zstorm689)

Ingin Pulang

Sebelumnya, Mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL), Satria Arta Kumbara, yang bergabung dengan pasukan bayaran Rusia tiba-tiba menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.

Keinginan itu disampaikan Satria dalam postingan terbarunya di akun Tiktok @zstorm689, Minggu (20/7/2025).

Satria sendiri saat ini masih berada di garis depan pertempuran, wilayah Ukraina.

Mengawali postingannya, usai mengucapkan salam, Satria menyapa Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

Satria menyampaikan permohonan maaf, karena ketidaktahuannya yang menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, telah mengakibatkan status kewarganegaraannya sebagai warga negara Indonesia dicabut.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, Wakil Presiden Bapak Gibran Rakabuming Raka, dan Bapak Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono,”

“Mohon izin Bapak. Sayang ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” kata Satria.

Mantan Marinir ini menegaskan bahwa ia tidak pernah sema sekali berfikir untuk mengkhianati negara.

Ia datang ke Rusia menjadi prajurit bayaran hanya untuk mencari nafkah. 

“Mohon izin Bapak, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali,"

"Karena saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi,” ujar Satria.

Baca juga: Jejak Masa Kecil Mantan Marinir TNI AL di Ambarawa Semarang, Satria Jadi Sorotan Karena Rusia

“Saya pamit dengan ibu, saya cuci kaki, saya mohon doa restu dan saya berangkat ke sini (Rusia),” tambahnya.

Disertir TNI AL ini menegaskan, pencabutan statusnya sebagai warga negara Indonesia sungguh tidak sebanding dengan apa yang dia dapatkan menjadi pasukan bayaran Rusia. 

Karena itu, dia memohon bantuan Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Luar Negeri untuk mengakhirinya kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia, mengembalikan statusnya sebagai warga negera Indonesia, dan mengembalikannya ke Tanah Air. (rez)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved