Berita Banyumas
Kosan Eksklusif di Purwokerto Tembus Rp 20 Juta Per Tahun, Orangtua: Demi Kenyamanan Anak
Perburuan tempat tinggal mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto kembali menggeliat
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Perburuan tempat tinggal mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto kembali menggeliat.
Bukan sekadar berburu kamar kosong, banyak orang tua justru selektif memilih kos-kosan eksklusif demi keamanan dan kenyamanan anak mereka, terutama anak perempuan.
Lestari (50), salah seorang orangtua asal Semarang, mengaku sudah sejak jauh hari melakukan survei sejumlah kos di sekitar kampus Unsoed.
"Karena anak saya perempuan, saya memang memilih kos eksklusif.
Pertimbangannya soal keamanan, kenyamanan, dan fasilitas lengkap," kata Lestari ditemui Tribunbanyumas.com usai melihat kamar kos di kawasan Perumahan di Kelurahan Karangwangkal, Kamis (24/7/2025).
Baca juga: Terancam Terlupakan, Banyumas Ajukan 22 Tinggalan Arkeologi Sebagai Cagar Budaya
Menurutnya, harga sewa per bulan untuk kos dengan fasilitas lengkap mencapai Rp1,5 juta.
Itu belum termasuk biaya listrik.
Namun, dengan fasilitas seperti AC, kamar mandi dalam, tempat tidur, meja belajar, hingga lemari dan akses WiFi, ia merasa lebih tenang.
"Lebih mahal tidak apa-apa, yang penting anak belajar dengan nyaman dan aman," ujarnya.
Ternyata kosan eksklusif bisa tembus R p20 juta per tahun.
Ketua Paguyuban Kostan Unsoed, Haneto (50), menyebut permintaan kos eksklusif memang meningkat beberapa tahun terakhir.
"Trennya memang bergeser, banyak orang tua yang ingin anaknya tinggal di tempat nyaman, aman, dan fasilitasnya lengkap.
Kos eksklusif sekarang sudah seperti hotel mini," jelas Haneto.
Kos-kosan eksklusif di sekitar Unsoed biasanya ditawarkan dengan tarif Rp10 hingga Rp20 juta per tahun.
Fasilitasnya mencakup AC, kamar mandi dalam, TV, WiFi, hingga layanan laundry.
Haneto menjelaskan sebagian besar kos-kosan di sekitar Unsoed memakai sistem sewa tahunan.
Hal ini dinilai lebih menguntungkan pemilik dan memberi kepastian pemasukan, terutama di luar musim mahasiswa baru.
"Kalau sewa bulanan, ada risiko kamar kosong setelah beberapa bulan.
Jadi hampir semua pemilik sepakat pakai sistem tahunan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bapenda Banyumas, Eko Prijanto mengatakan pemerintah daerah belum punya kajian pasti hitungan angka potensi PAD yang dihasilkan dari bisnis kosan di Purwokerto.
Pihaknya masih melakukan kajian terkait potensi pajak dari usaha kos-kosan yang semakin menjamur di sekitar kampus.
"Kita belum punya data fix.
Masih proses kajian sederhana yang sedang kami analisa," ucap Eko. (jti)
Wayang dari Limbah Kertas Semen, Inovasi Dosen Amikom Purwokerto Gaungkan Tradisi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Polresta Banyumas dan PWI Tanam Pohon di Kalipagu, Dorong Gerakan Sedekah Oksigen |
![]() |
---|
Cuaca Masih Labil, Warga Banyumas Diminta Waspada Hujan Sedang-Lebat hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Profesor, Unsoed Telah Rekomendasikan Sanksi ke Kemdiktisaintek |
![]() |
---|
Sudah Dibuka Sejak Sabtu, Segini Tarif Parkir Resmi di Kolam Retensi Purwokerto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.