Kebakaran di Semarang Tewaskan 5 Orang
“Saya Cuma Bisa Teriak Minta Tolong” Abdul Wahid Saksikan Api Tewaskan 2 Adik dan 3 Keponakannya
Dengan mata sembab dan suara parau, Abdul Wahid (69) masih sulit mempercayai apa yang ia saksikan pada Jumat dini hari
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dengan mata sembab dan suara parau, Abdul Wahid (69) masih sulit mempercayai apa yang ia saksikan pada Jumat dini hari, (25/7/2025).
Rumah di sebelah tempat ia tinggal, yang juga dihuni oleh dua adiknya dan tiga keponakannya, telah berubah menjadi bara api.
Tak ada suara, tak ada tanda-tanda mereka berusaha keluar. Semuanya lenyap dalam hitungan menit.
"Yang tau awal itu Istri saya yang duluan kepanasan. Saya ikut bangun, terus lari keluar rumah. Api sudah besar. Saya cuma bisa teriak minta tolong.” ujar Abdul Wahid.
Ia berdiri tak jauh dari puing-puing rumah bercat kuning di Jalan Pesanggrahan Raya No. 25/27, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur.
Rumah itu kini hanya menyisakan arang, debu serta beberapa perabot dan peralatan yang rusak terbakar.
“Saya langsung teriak-teriak minta tolong,” ucapnya lirih.
Bersama warga, ia sempat mencoba menyiram api dengan ember dan selang. Tapi kobaran terlalu cepat membesar.
“Nyiram-nyiram, tapi tetap nyamber terus, itu disebelah kan ada pintu sambung ke sebelah itu coba dobrak sambil teriak panggil tapi ga ada suara," ujarnya.
Wahid tinggal tepat di sebelah rumah yang terbakar. Ia dan istrinya sempat selamat karena lebih dahulu terbangun oleh hawa panas yang menjalar lewat dinding rumah.
Namun, berbeda dengan lima penghuni rumah itu Aminah (65), Saidah (55), Amalia (33) yang sedang hamil, Muhamad Aditya (14), dan Kimora Azzalea (4) yang seluruhnya ditemukan dalam kamar, tak sempat menyelamatkan diri.
“Itu adik saya dua orang dan tiga anak-anak. Semua ada di kamar. Enggak sempat keluar,” kata Wahid.
“Kamarnya sempat diketok, tapi nggak kebuka.” jelasnya.
Ia menyebut bahwa korban adalah adik-adiknya urutan ketiga dan keempat dari enam bersaudara. Sementara kakak pertama dan kedua, termasuk Wahid sendiri, kini hanya bisa berduka. (Rad)
| Hamdan Tak Sempat Lihat Wajah Ibunya Satu Diantara Korban Kebakaran di Mlatibaru |
|
|---|
| Firasat Bu Guru Sebelum Aditya Tewas Terbakar Hidup-hidup di Semarang: Salim 3 Kali |
|
|---|
| Tinjau Lokasi Kebakaran Mlatibaru, Wali Kota Semarang: Kami Upayakan Bedah Rumah Melalui APBD |
|
|---|
| Kesaksian Paman Korban Tewas Terbakar Hidup-hidup di Semarang: Istri Saya Kepanasan |
|
|---|
| UPDATE : Wali Kota Semarang: Rp40juta Disiapkan Untuk Perbaiki Rumah Yang Terbakar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250725_kebakaran-2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.