Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kebakaran di Semarang Tewaskan 5 Orang

Firasat Bu Guru Sebelum Aditya Tewas Terbakar Hidup-hidup di Semarang: Salim 3 Kali

Muhammad Aditya (14), siswa kelas 7C SMP Kartiyoso Semarang, dikenal sebagai anak yang ceria dan santun. 

|
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: galih permadi
Tribunjateng.com/Rezanda Akbar
MENUNJUKAN UCAPAN DUKA - Dyong Wahyuni saat menunjukan foto Muhammad Aditya meninggal terbakar hidup-hidup di rumahnya di Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Muhammad Aditya (14), siswa kelas 7C SMP Kartiyoso Semarang, dikenal sebagai anak yang ceria dan santun. 


Tak ada yang menyangka, sapaan ramah dan tawa ringannya di sekolah sehari sebelumnya menjadi kenangan terakhir bagi guru dan teman-temannya.


Aditya adalah satu dari lima jenazah korban kebakaran maut yang melanda satu rumah di Jalan Pesanggrahan Raya No. 25/27, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Jumat (25/7/2025) dini hari. Kepergiannya menyisakan duka mendalam di lingkungan sekolahnya.

Baca juga: 5 Orang Terbakar Hidup-hidup di Semarang, Terungkap kenapa Mereka Tak Keluar Rumah dan Minta Tolong

Baca juga: Agustina Siapkan Bantuan Bedah Rumah Rp 40 Juta untuk Korban Kebakaran di Mlatibaru Semarang

KORBAN KEBAKARAN: Korban kebakaran hebat rumah warga di Jalan Pesangrahan Raya No. 25/27 RT 006 RW 002, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, pada Jumat (25/7/2025) dini hari. Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 02.20 WIB dan menyebabkan lima orang meninggal dunia, termasuk seorang ibu hamil dan seorang balita. (DOK POLSEK SEMARANG TIMUR)
KORBAN KEBAKARAN: Korban kebakaran hebat rumah warga di Jalan Pesangrahan Raya No. 25/27 RT 006 RW 002, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, pada Jumat (25/7/2025) dini hari. Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 02.20 WIB dan menyebabkan lima orang meninggal dunia, termasuk seorang ibu hamil dan seorang balita. (DOK POLSEK SEMARANG TIMUR) (TRIBUN JATENG/ISTIMEWA)

“Anaknya baik sekali, sopan, santun. Sama Bapak-Ibu guru selalu menghormati. Kemarin dia masih sempat datang ke sekolah dengan sangat ceria,” kenang Dyong Wahyuni, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Kartiyoso, dikutip Tribunjateng, Sabtu (26/7/2025).


Ia bercerita, Aditya bahkan sempat bersalaman hingga tiga kali dengan guru-gurunya pada hari terakhir ia hadir di sekolah. 


“Kami juga heran, kok tumben dia salim sampai tiga kali. Ceria sekali waktu itu,” ujarnya pelan.


Tiga hari sebelum musibah, pihak sekolah bahkan baru saja melakukan home visit ke rumah Aditya. 


Saat itu, guru-guru hendak mencari tahu mengapa Aditya dan dua saudaranya sempat tidak masuk sekolah. 


Hasil kunjungan cukup positif, esok harinya, Aditya kembali ke sekolah seperti biasa, dengan semangat dan tawa.


Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan lama. 


“Tadi malam kami dikabari oleh saudaranya lewat WhatsApp, bahwa ada kabar duka. Kami tidak menyangka sama sekali,” tutur Dyong.


Sebagai bentuk penghormatan, seluruh siswa kelas 7, 8, dan 9 beserta guru-guru SMP Kartiyoso datang ke rumah duka.

Kepala sekolah juga dijadwalkan menyusul.


“Anak-anak di kelasnya sangat kehilangan. Apalagi teman sebangkunya. Wali kelasnya, Bu Eliza, juga sangat terpukul,” ucapnya.

Baca juga: Cara Gampang Tukar Minyak Jelantah Jadi Uang Tambahan di Semarang: Diolah Jadi Avtur

KEBAKARAN : Kebakaran terjadi di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, Kota Semarang pada Jumat (25/7/2025) dini hari. Kebakaran ini menewaskan 5 orang termasuk ibu hamil
KEBAKARAN : Kebakaran terjadi di Jalan Pesanggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Semarang Timur, Kota Semarang pada Jumat (25/7/2025) dini hari. Kebakaran ini menewaskan 5 orang termasuk ibu hamil (IST)

Kesaksian Paman Korban

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved