Bisnis
"Tarif Harus Wajar" Industri Jasa Pengiriman Diminta Tak Lakukan Perang Harga
Industri jasa pengiriman kini kian berkembang pesat. Kini, banyak muncul perusahaan jasa pengiriman.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Industri jasa pengiriman kini kian berkembang pesat. Kini, banyak muncul perusahaan jasa pengiriman.
Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah, Agustoni menegaskan, dua tahun terakhir terlihat ada penurunan volume pengiriman.
Namun, sebenarnya yang terjadi bukan penurunan melainkan pembagian pasar akibat bertambahnya pemain di industri ini.
Baca juga: Kota Pekalongan Gencarkan Wajib Belajar 13 Tahun, Pendidikan Anak Dimulai Sejak Dini
Baca juga: Pemkot Tegal Bakal Masukan Edukasi Mata Uang ke Kurikulum SD dan SMP
“Dulu, kue logistik itu dibagi hanya oleh lima perusahaan. Sekarang pemainnya semakin banyak, jadi kelihatannya turun padahal kue tetap.
Banyak perusahaan baru masuk karena melihat jasa kiriman itu cuannya besar. Jasa kiriman tidak pernah mati,” ujarnya, Minggu (27/7/2025).
Menurutnya, saat ini cukup banyak perusahaan pengiriman baru, bahkan perusahaan ada mendapat dukungan dari modal asing, termasuk dari Tiongkok, semakin memperketat kompetisi.
Dia mengingatkan para para perusahaan jasa pengiriman agar tidak terjebak dalam praktik perang tarif yang tidak sehat di tengah ketatnya persaingan industri logistik.
Dia menekankan pentingnya menjaga iklim persaingan yang sehat di antara para pelaku usaha jasa kiriman.
“Kita tidak ingin terjadi perang tarif yang tidak sehat,” tegasnya.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada aturan tarif yang tetap. Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asperindo telah memberikan arahan agar penentuan tarif dilakukan secara bijak.
"Memang belum ada ketentuan tarif baku, tapi ada advice dari DPP. Misalnya, tarif pengiriman minimal Rp2.000, tidak boleh kurang dari itu. Tarif harus wajar dan rasional,” jelasnya.
Muswil Asperindo Jateng yang digelar empat tahun sekali ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi organisasi, terutama dalam memilih kepengurusan DPW.
“Saat ini ada sekitar 50 anggota di Jateng. Kami terus dorong penambahan anggota karena dibanding asosiasi lain, jumlah kita masih bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Dengan semakin dinamisnya dunia logistik, Asperindo berharap seluruh pelaku usaha tetap menjaga etika bisnis dan menjunjung tinggi kerja sama demi kemajuan bersama.
Adapun dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) VII yang digelar di lt 2 Aula PT POS Regional 4 Jateng, Agustoni kembali terpilh sebagai ketua DPW Asperindo Jateng 2025 - 2029. (eyf)
BPJS TK Sambangi Perusahaan Dorong Penggunaan Aplikasi JMO |
![]() |
---|
Industri Alas Kaki di Jateng Didorong Tingkatkan Kepesertaan Jaminan Sosial Minimal 20 Persen |
![]() |
---|
Kisah Andi Jadi Mandiri Agen, Kembangkan Kios Kecil Jadi Toko yang Lebih Besar |
![]() |
---|
Transaksi Semarang Great Sale 2025 Naik Hampir 2 Kali Lipat Dari Tahun Lalu, Daya Beli Meningkat? |
![]() |
---|
Nama Septi atau Septian Bakal Dapat Promo Kamar Hotel Berbintang Rp 9.000 di Bulan September |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.