Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Menengok Pesisir Tambakrejo Semarang, Tetap Bangkit Mandiri di Tengah Hantaman Rob

Di ujung utara Kota Semarang, tepatnya di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, berdiri sebuah kampung pesisir.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN
ANTAR PENGUNJUNG - Nelayan Tambakrejo mengantar pengunjung berkeliling hutan mangrove, Senin (28/7/2025).  

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di ujung utara Kota Semarang, tepatnya di Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, berdiri sebuah kampung pesisir yang perlahan bangkit menjadi kawasan mandiri.

Di balik ombak rob yang kerap menghantam dan abrasi yang mengancam garis pantai, Tambakrejo tetap tumbuh dan berkembang.

Perputaran ekonomi berjalan. Warga yang mayoritas adalah nelayan kini tak hanya menggantungkan diri di sektor perikanan.

Wisata dan UMKM tumbuh sebagai penopang perekonomian. Hal itu tidak lepas dari berbagai program PT Pertamina Patraniaga.

Baca juga: Curhat Sunadi Petani Bangunrejo Kendal: Tanam 2 Kali Tapi Cuma Sekali Panen Imbas Banjir Rob

Baca juga: Penampakan Ganasnya Banjir Rob Demak, Jalan Cor Sampai Miring dan Patah

Ketua Kelompok Pelestari Lingkungan (KPL) Camar, Juraemi menceritakan, awal mula kampung tersebut bernama Tambakrejo karena kawasan itu merupakan sebuah tambak, tempat budidaya ikan, udang, dan lainnya.

Wilayah itu dikelilingi pohon mangrove. Namun, sayangnya, kala itu, cerita dari nenek moyang, mangrove dianggap sebagai benalu.

Ikan bersembunyi di bawah akar-akar mangrove membuat nelayan tidak bisa panen secara maksimal. Kala itu, mangrove pun ditebangi. Tanpa disadari, tambak tersebut kian tergerus.

"Kalau tahu kaya gitu, pasti tidak akan ditebangi. Sekarang, berkat edukasi dan bantuan dari berbagai pihak, pemerintah, swasta, termasuk Pertamina, kini kawasan Tambakrejo kembali dikelilingi mangrove. Saat ini, kita berdayakan semaksimal mungkin," tutur Juraemi, Senin (28/7/2025).

Program corporate social responsibility (CSR) dari Pertamina cukup mengubah kawasan Tambakrejo.

Pada 2011, warga membentuk KPL CAMAR. Pogram CSR dari Pertamina hadir membantu sektor infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi. KPL CAMAR pun menjadi motor penggerak di wilayah itu.

Pada 2019, Pertamina memberikan bibit mangrove secara berkelanjutan. Budidaya mangrove yang hingga kini telah ditanam sekira 150.000 pohon kian memoles kawasan itu tak hanya sebagi kampung nelayan melainkan menjadi tempat eduwisata.

"Mangrove ini bukan hanya menyelamatkan wilayah dari abrasi, tapi juga memberikan manfaat ekonomi dan edukasi," ungkapnya.

Dari rimbunnya hutan mangrove, warga punya harapan besar. Akar-akar yang menjadi tempat bersembunyi ikan-ikan kecil justru memperkaya ekosistem dan meningkatkan hasil tangkapan nelayan.

Bahkan, kawasan ini menjadi salah satu tujuan penelitian akademisi dan tempat wisata edukatif.

Saat tidak pada musim panen ikan, nelayan disibukkan dengan kegiatan eduwisata.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved