Berita Kota Pekalongan
Dokter Anak Gencarkan Skrining Tumbuh Kembang di Kota Pekalongan
Upaya menekan angka stunting dan gizi buruk di Kota Pekalongan semakin digencarkan
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Upaya menekan angka stunting dan gizi buruk di Kota Pekalongan semakin digencarkan.
Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meluncurkan program skrining tumbuh kembang anak secara rutin di seluruh puskesmas, sebagai bentuk komitmen terhadap kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya di layanan kesehatan primer.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun IDAI.
Para dokter spesialis anak, turun langsung ke masyarakat untuk memberikan penyuluhan, melakukan pemeriksaan, dan mendeteksi secara dini potensi gangguan pertumbuhan dan masalah gizi pada anak-anak.
Baca juga: Pedagang Terima Kunci, Pasar Banjarsari Kota Pekalongan Bersiap Beroperasi
Dokter spesialis anak, dr Tri Kusuma Wardani, menyampaikan, bahwa skrining di puskesmas menjadi langkah penting agar deteksi stunting dan gizi buruk tidak hanya bergantung pada kunjungan pasien ke rumah sakit.
"Pada bulan ini kami mengadakan penyuluhan di puskesmas, dengan harapan bisa menjaring anak-anak yang mengalami gizi kurang, gagal tumbuh, atau stunting."
"Diharapkan, semuanya bisa terdeteksi lebih awal. Kalau hanya menunggu pasien datang ke rumah sakit, jangkauan kita terbatas," jelas dr. Tri saat melakukan pemeriksaan di Puskesmas Dukuh, Kecamatan Pekalongan Utara, Selasa (29/7/2025), dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com, Rabu (30/7/2025).
Sebagai bagian dari program rutin, sekitar 15 dokter anak di Kota Pekalongan dijadwalkan secara bergilir mengunjungi puskesmas untuk melaksanakan skrining tumbuh kembang.
Program ini juga mencakup kegiatan 'Rumah Singgah Gizi' yang menjadi pusat deteksi anak-anak dengan masalah gizi di Puskesmas Dukuh.
"Kami dibagi rata ke seluruh puskesmas. Program ini merupakan upaya dari karisidenan dokter anak untuk lebih dekat dengan masyarakat. Rumah Singgah Gizi menjadi titik penting bagi anak-anak dengan risiko masalah pertumbuhan," tambah dr Tri.
Ia juga mengimbau para orang tua, khususnya yang memiliki anak balita, untuk rutin membawa anak ke posyandu sebagai langkah awal pemantauan tumbuh kembang.
"Di posyandu, anak akan diperiksa berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Ini sangat penting untuk melihat apakah tumbuh kembangnya sesuai."
"Jika ada keterlambatan, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat," imbuhnya.
Melalui langkah skrining yang berkesinambungan dan edukasi langsung kepada masyarakat, diharapkan angka stunting dan gizi buruk di Kota Pekalongan bisa ditekan secara signifikan. (Dro)
Skrining Kusta Serentak, Dinkes Kota Pekalongan Temukan 35 Kasus Baru |
![]() |
---|
PKK dan Tenaga Kesehatan Kota Pekalongan Kawal Program Edukasi Gizi 10.000 Ibu dari Alfamart dan SGM |
![]() |
---|
Kota Pekalongan Punya Lapangan Padel Pertama, Resmi Dibuka oleh Wali Kota Aaf |
![]() |
---|
Sekda Kota Pekalongan Nur Pri : Paskibraka Harus Jadi Teladan Disiplin dan Jiwa Korsa |
![]() |
---|
Pedagang Terima Kunci, Pasar Banjarsari Kota Pekalongan Bersiap Beroperasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.