Berita Tegal
Napas Lega Penderita Penyakit Jantung: JKN Buat Hidup Semakin Sehat
Masih lekat diingatan Rony, dua bulan sebelum dinyatakan terkena penyakit jantung.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Rony Arif Irawan, tersenyum lebar menyambut setiap orang yang datang.
Tangan kanannya diletakkan di dada sebelah kiri, sembari sedikit membungkukkan badan dia berkata, “Selamat pagi bapak ibu, ada yang bisa yang bantu?”
Hari itu, Jumat (18/7/2025), Rony mendapatkan sif pagi.
Baca juga: Arief dan Keluarga Percayakan Sepenuhnya Jaminan Kesehatan pada Program JKN
Pria berusia 46 tahun itu sehari-hari bekerja sebagai satpam di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tegal.
Di luar tugas menjaga keamanan, dia membantu mengarahkan masyarakat yang akan mengakses layanan administrasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ada perasaan puas dan bangga yang dirasakannya saat membantu peserta JKN.
Perasaan itu terasa saat tangannya memegang dada, rasanya tenang dan napasnya lega.
“Tepat satu tahun lalu pada Juli 2024, jantung saya divonis mengalami penyumbatan.
Saya kaget karena tidak pernah punya keluhan jantung, keluarga pun tidak punya riwayat,” kata Rony sambil mengelus-elus dada.
Masih lekat diingatan Rony, dua bulan sebelum dinyatakan terkena penyakit jantung.
Tidak ada tanda-tanda spesifik yang dirasakan oleh warga asal Kelurahan Debongkidul, Kota Tegal itu.
Hanya terasa seperti masuk angin, kepala pusing dan susah tidur.
Hingga suatu waktu ketika mendapatkan sif malam, dada sebelah kirinya terasa sangat nyeri.
Dia sempat mengira itu masuk angin biasa.
Tetapi sampai pagi hari tak kunjung membaik, rasa sakitnya justru menembus sampai punggung.
Dia sempat berobat ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di Klinik Pratama Aisyiyah Siti Hajar, lalu dirujuk ke RSUI Harapan Anda Tegal.
“Hasil rontgen ada penyumbatan jantung yang jaraknya saling berdekatan. Solusinya operasi pemasangan ring jantung. Saya dirujuk lagi ke RSUD Kardinah Tegal, karena baru di sana operasi pemasangan ring bisa tercover JKN,” ungkap Rony yang menjadi satpam Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tegal sejak 2014.
Semakin Sehat

Operesi pemasangan ring jantung yang dijalani oleh Rony menggunakan JKN.
Semua biaya tercover oleh BPJS Kesehatan, dia sepeserpun tidak mengeluarkan biaya.
Rony merasakan perubahan di dalam tubuhnya setelah menjalani operasi.
Napasnya yang dulu sering terengah-engah saat beraktivitas, kini sudah tidak.
Dadanya tidak lagi terasa nyeri dan tubuh terasa lebih ringan.
Rasa syukur atas kondisi tubuhnya yang semakin sehat itulah yang mendorongnya dengan sepenuh hati membantu pelayanan peserta JKN.
Ada perasaan tenang saat tangannya berada di dada yang dulu terasa sakit karena penyumbatan jantung.
“Saya sangat bersyukur, semua biaya operasi tercover oleh BPJS Kesehatan. Sebab penghasilan saya tidak akan mampu, biayanya bisa sampai Rp 15 juta- Rp 20 juta,” ujar Rony.
Upaya bapak dua anak itu untuk menjaga jantungnya tetap sehat tidak berhenti di operasi saja.
Dia menggiatkan olahraga rutin dan aktif mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis).
Dia memanfaatkan kepesertaan JKN untuk kontrol secara rutin di dokter jantung.
Dia menerapkan pola hidup sehat, seperti perbanyak makan buah dan sayur.
Termasuk berhenti merokok sejak operasi pemasangann ring jantung.
“Berkat konsultasi dengan dokter dan mengikuti Prolanis, tubuh saya semakin hari semakin baik. Ini menjadi anugerah untuk terus meningkatkan kualitas hidup,” jelasnya.
Kondisi kesehatan yang kian membaik juga dirasakan oleh penderita penyakit jantung, Siti Maesaroh, warga Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Lansia yang sudah berusia 62 tahun itu tiga tahun lalu divonis mengalami pembengkakan jantung.
Maesaroh bercerita, semula dia tidak mengetahui jika memiliki penyakit jantung.
Keluhan yang dirasakan saat itu adalah nyeri dada di bagian hulu hati.
Beruntung dia cepat memeriksakannya ke RS PKU Muhammadiyah Tegal.
Penjelasan dokter, pembengkakan jantungnya masih ringan dan belum parah.
Sebab, tidak sedikit penderita jantung yang datang untuk memeriksakan diri saat sudah parah, setelah mengalami sesak nafas.
“Sudah tiga tahun, saya kontrol rutin tiap bulan menggunakan JKN. Alhamdulilah kondisi tubuh semakin baik, badan juga terasa ringan,” ujar Maesaroh, peserta JKN segmen mandiri, Senin (28/7/2025).

Maesaroh saat kontrol rutin tidak hanya mendapatkan obat saja.
Dia juga mendapatkan pemeriksaan laboratorium secara berkala selama tiga bulan sekali, seperti trigliserida (kadar lemak dalam darah) dan HbA1C (kadar gula darah dalam tubuh).
Dia menerapkan saran dokter untuk menata pola hidup baik, seperti berhenti mengonsumsi makanan penuh lemak dan berminyak, dan memperbanyak mengonsumsi makanan sayur dan buah.
“Alhamdulillah semakin bertambah umur, rasanya semakin sehat. Saya benar-benar memanfaatkan JKN untuk mengontrol dan menjaga kesehatan tubuh,” ungkapnya.
Pelayanan Meningkat
Maesaroh merasakan, meningkatnya kesehatan penderita jantung juga beriringan dengan meningkatnya pelayanan JKN yang semakin mudah dan lengkap, baik di puskesmas atau klinik dan rumah sakit.
Dia menyaksikan itu karena terdaftar sebagai peserta JKN, sejak 2014.
Dia mencontohkan, kini saat kontrol rutin tidak perlu mengantre hingga puluhan orang.
Pendaftaran menjadi lebih praktis dengan aplikasi Mobile JKN.
Begitu juga dengan kegiatan Prolanis, kegiatan yang dilaksanakan lebih beragam dan variasi, mulai dari senam, edukasi kesehatan, dan pemeriksaan rutin.
“Saya mengakui pelayanan JKN terus meningkat. Dulu almarhum suami saya juga memanfaatkan JKN karena punya penyakit gula. Kini saya yang kontrol rutin karena penyakit jantung,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Zaenal Abidin mengungkapkan, Prolanis ini menjadi salah satu layanan yang mengalami peningkatan baik untuk peserta JKN.
Program ini berkembang pesat, baik di FKTP puskesmas milik pemerintah maupun klinik milik swasta.
Prolanis menyasar pasien dengan penyakit tidak menular kronis, seperti Diabetes Miletus (DM), hipertensi, dan jantung. Kegiatannya berupa pemeriksaan kesehatan rutin tiap bulan dan pemeriksaan laboratorium.
"Ada juga edukasi kesehatan dan kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan tentang kondisi penyakit tidak menular ini. Seperti makanan dan minuman yang harus dihindari,” ujar Zaenal, Kamis (24/7/2025).
Hidup Berkualitas

Dinas Kesehatan Kota Tegal mencatat, tiap tahunnya tren penderita jantung semakin meningkat.
Data terbaru hingga Juli 2025, jumlah penderita penyakit jantung jumlahnya mencapai 976 kasus.
Meski begitu, banyak pasien yang menunjukkan ke arah positif menjadi lebih sehat.
Mereka terlayani dengan baik di FKTP maupun Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Lanjut (FKTRL).
Sementara operasi pemasangan ring jantung yang tercover BPJS Kesehatan, di Kota Tegal baru di RSUD Kardiah.
Belum lagi meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjalankan pola hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Mereka berolahraga secara rutin dan mengonsumsi makanan serta minuman yang sehat.
"Trennya memang cenderung meningkat. Tapi tiap puskesmas melalui Prolanis mendata, banyak penderita jantung yang bertambah sehat," ujar Zaenal.
Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Chohari mencatat, ada sebanyak 1.242 kasus prosedur jantung atau tindakan operasi di wilayah Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes, selama 2024- 2025.
Kondisi hidup mereka kualitasnya meningkat setelah aktif dalam Prolanis, program kerjasama antara BPJS Kesehatan dan FKTP.
Dalam program tersebut, ada pemeriksaan rutin oleh dokter, senam, edukasi kesehatan, dan pemeriksaan laboratorium enam bulan sekali.
Mereka cukup antusias, hal itu terlihat dari tingkat kehadiran saat Prolanis, penderita DM sekira 88 persen dan penderita hipertensi dan jantung sekira 100 persen.
“Program ini berjalan baik. Kami mencatat, Prolanis terkendali atau penyakit mereka lebih terkontrol, saat ini angkanya mencapai 6,79 persen dari target sasaran 5 persen. Harapannya kualitas kesehatan mereka meningkat,” jelas Chohari. (fba)
Baca juga: Kepesertaan JKN Capai 98,45 Persen, BPJS Kesehatan Jangkau Hingga Pelosok Daerah
Mr Olivier Sejarawan dari Negeri Kincir Angin Telusuri Jejak Peninggalan Belanda di Kota Tegal |
![]() |
---|
Dedy Yon: Guru Harus Melek Teknologi dan Bijak dalam Menyebarkan Informasi |
![]() |
---|
Unggul Nilai Perlu Ada Rasionalisasi Tunjangan Perumahan Anggota DPRD Tegal, Brebes, Slawi, Pemalang |
![]() |
---|
Pesan Dedy Yon untuk Duta Genre Kota Tegal: Jangan Terburu-buru Menikah |
![]() |
---|
IPHI Gandeng Budayawan Hingga Tokoh Agama Terjemahkan Alquran ke Bahasa Tegal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.