Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Klaten

Pemuda Klaten Mendekap Masa Depan: Agur dan Misi Bebaskan Manusia dari Paranoia Teknologi

Ia adalah perajut masa depan yang memupuk benih harapan dalam ruang-ruang kelas kecil bernama Autobot School.

TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
KURSUS ROBOTIKA - Agur Yake Mulia (29), pendiri Autobot School Klaten, Sabtu (21/6/2025), sedang mengawasi proses pembelajaran siswa di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) robotika yang dia dirikan ini. Berkat kiprahnya di bidang pendidikan robotika, pada 2023 lalu Agur menerima apresiasi SATU Indonesia Awards tingkat provinsi Jawa Tengah. (TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL) 

Di sanalah ia merancang prototipe robot anti-teror dan memenangkan berbagai lomba, salah satunya Kreativitas dan Inovasi (Krenova) Kabupaten Klaten.

Dengan beasiswa Bidikmisi, bantuan pendidikan pemerintah untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, dia kemudian melanjutkan kuliah di Politeknik Mekatronika Sanata Dharma Yogyakarta.

Di sinilah hidupnya menemukan arah baru.

Seorang kenalan orang tuanya meminta Agur mengajari anaknya robotika.

Permintaan sederhana itu menyalakan bara: Agur sadar, ia tak hanya mampu merakit mesin—ia juga bisa membentuk manusia.

Lahirnya Autobot School berawal dari les privat itu, yang kemudian tumbuh menjadi komunitas tempat kursus kecil bernama Rotobot pada 2016.

Namun jalan berliku mengadang di depan.

Selisih pandangan dengan rekan membuat Rotobot terpaksa ditutup dua tahun kemudian. 

Namun, api ketekunan Agur tak pernah padam.

Terlebih, anak-anak yang sempat belajar di Rotobot memintanya untuk kembali mengajar.

Maka, Agur pun membuka sekolah baru: Autobot School.

Kini, Autobot adalah tempat berlabuh bagi 147 siswa dan 22 tutor.

Mereka datang dari Klaten, Semarang, bahkan Jakarta—belajar secara luring maupun daring.

Di tangan Agur dan tim, anak-anak bukan hanya belajar cara membuat robot, melainkan juga memahami filosofi di baliknya: bahwa robot hanyalah alat, dan manusialah yang harus tetap menjadi nakhoda.

Agur dan timnya memahami bahwa pendidikan tak bisa satu bentuk untuk semua.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved