Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

152.664 Siswa di Wonosobo Akan Ikuti Cek Kesehatan Gratis

Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus menggencarkan program pemeriksaan kesehatan dan imunisasi bagi anak usia sekolah

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Imah Masitoh
CEK KESEHATAN GRATIS - Pemkab Wonosobo launching Program Cek Kesehatan Gratis anak sekolah di SMP Negeri 3 Kertek, Senin (4/8/2025). Program ini menargetkan sebanyak 152.664 anak usia 7 hingga 17 tahun, mencakup jenjang SD hingga SMA/SLTA baik negeri dan swasta. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pemerintah Kabupaten Wonosobo terus menggencarkan program pemeriksaan kesehatan dan imunisasi bagi anak usia sekolah sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan penyakit. 

Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah di Wonosobo dilaunching di SMP Negeri 3 Kertek, Senin (4/8/2025).

Program ini menargetkan sebanyak 152.664 anak usia 7 hingga 17 tahun, mencakup jenjang SD hingga SMA/SLTA baik negeri dan swasta.

Jenis pemeriksaan yang akan diberikan, meliputi skrining tuberkulosis, pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi pada siswa.

Kegiatan ini bagian dari dari program nasional yang lebih besar, yaitu Cek Kesehatan Gratis untuk seluruh masyarakat yang telah dimulai sejak 10 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga akhir tahun.

Selain pemeriksaan untuk anak usia sekolah, anak pra sekolah seperti PAUD dan TK juga akan mendapat pemeriksaan kesehatan melalui kelompok sasaran tersendiri yang dijadwalkan terpisah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonosobo, Jaelan mengatakan, kegiatan launching CKG Sekolah dibarengkan dengan kick-off Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SMP Negeri 3 Kertek. 

Program BIAS ini menyasar siswa pada kelas-kelas tertentu, yaitu Kelas 1 SD mendapatkan imunisasi Campak Rubella, Kelas 2 SD imunisasi Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus Difteri (Td), Kelas 5 SD Human Papilloma Virus (HPV) dan Td, dan Kelas 3 SMP HPV (khusus anak perempuan).

"Vaksin HPV sangat penting untuk mencegah kanker leher rahim, dan diberikan khusus kepada anak perempuan. Ini bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kesehatan sejak dini,” terangnya.

Tim monitoring gabungan juga diterjunkan untuk memastikan kelancaran dan akurasi data lapangan.

Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini berbagai faktor risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, maupun anemia. 

Pemeriksaan rutin dinilai lebih efektif dan hemat dibandingkan dengan biaya pengobatan penyakit berat yang muncul di usia dewasa.

“Penyakit yang berat-berat, yang biayanya mahal, bisa dicegah jika diketahui sejak dini. Maka pentingnya dua hal yakni vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan rutin,” ujarnya.

Jika ditemukan gejala atau faktor risiko, siswa akan segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyambut baik program kesehatan nasional yang beberapa program digelar setiap tahun ini.

"Hari ini serentak semua sekolah termasuk anak-anak SMP Negeri di Kabupaten Wonosobo terlayani dengan baik. Harapannya anak-anak kita sehat semuanya,” ucapnya.

Melalui kegiatan ini Bupati Afif ingin sekaligus memotivasi siswa akan pentingnya kesehatan.

Pemeriksaan tidak hanya menyasar murid, namun juga mencakup tenaga pendidik dan masyarakat lainnya. Ini sebagai bentuk pemerintah menegaskan pentingnya menjaga kesehatan semua elemen sekolah.

“Ya, semua mendapat pelayanan kesehatan. Anak-anak kita sehat, gurunya sehat," tegasnya.

Sementara itu, Jaelan menambah capaian Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kabupaten Wonosobo hingga 4 Agustus 2025, tercatat 146.027 orang telah menjalani pemeriksaan dari total 151.956 yang terdaftar, atau setara dengan 96 persen tingkat kehadiran.

Capaian ini menunjukkan cukup tingginya antusiasme dan partisipasi masyarakat dalam program cek kesehatan gratis.

Meski demikian, target RPJMD Kabupaten Wonosobo sebesar 36 persen populasi untuk cakupan layanan kesehatan hingga akhir tahun dinilai cukup menantang.

“Teman-teman di puskesmas luar biasa, mereka hampir tanpa jeda, karena harus melayani pemeriksaan, imunisasi, dan kegiatan lain. 

Target realistis kami hingga akhir tahun setidaknya bisa mencapai 28 persen dari total warga, agar dampak preventifnya benar-benar terasa,” pungkasnya. (ima)

Baca juga: Fenomena Rojali dan Rohana Tak Langsung Tunjukkan Daya Beli Menurun, Mal Justru Semakin Ramai

Baca juga: Identitas Wanita Pengedar Sabu di Pati, Ternyata Penyanyi Organ Tunggal

Baca juga: Menteri PPPA Soroti Kesehatan Gigi Anak saat Cek Kesehatan Gratis di SLB Semarang

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved