Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Ikuti Tren TikTok Kibarkan Bendera One Pice, Pemuda Asal Tuban Didatangi Aparat: Suka Banget Anime

Seorang pemuda berinisial A, warga Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menjadi sorotan usai mengibarkan bendera bajak laut One Piece

Penulis: Andra Prabasari | Editor: galih permadi
Tangkap Layar Youtube Warta Kota Production
BENDERA ONE PIECE - Tampak pemasangan bendera bajak laut dari anime One Piece oleh warga menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus beredar dalam beberapa video di TikTok dengan keterangan 'simbol matinya keadilan dan kekuasaan yang korup' DPR RI menyebutnya berbahaya bentuk makar tapi pakar tidak setuju. 

Setelah dari Kecamatan Kerek, tim gabungan langsung melanjutkan pengecekan ke Kecamatan Montong, yang diduga juga terdapat warga yang mengibarkan bendera One Piece.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tuban, Yudi Irwanto, belum memberikan keterangan resmi terkait fenomena pengibaran bendera dari anime populer karya Eiichiro Oda ini.

Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, publik dihebohkan dengan pengibaran bendera bajak laut ala anime One Piece yang dikibarkan berdampingan dengan Merah Putih di berbagai daerah. 

Simbol tengkorak bertopi jerami yang dikenal sebagai Jolly Roger itu tampak di tiang rumah hingga kendaraan umum.

Fenomena viral ini menuai beragam tanggapan dari tokoh publik dan ahli. 

Salah satunya datang dari Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Firman Soebagyo, yang menilai aksi ini sebagai sinyal mengkhawatirkan terhadap menurunnya pemahaman ideologi Pancasila di kalangan generasi muda.

“Fenomena ini tak bisa dilepaskan dari kemerosotan wawasan kebangsaan. Ini alarm serius,” kata Firman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis (31/7/2025).

Firman mendorong agar pendidikan moral dan Pancasila kembali diperkuat sejak tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. 

Ia juga menyoroti potensi provokasi di kalangan sopir truk serta pelaku transportasi umum, dan menduga ada unsur sponsor di balik penyebaran simbol bajak laut ini.

Menurutnya, kemajuan teknologi digital turut berperan sebagai pedang bermata dua—mempercepat arus informasi namun juga membuka ruang penyebaran simbol-simbol non-negara yang sarat makna protes.

Tak sedikit warga yang memaknai bendera Jolly Roger sebagai bentuk sindiran terhadap kondisi sosial dan politik. 

Riko Noviantoro, peneliti kebijakan publik, menilai pengibaran bendera ini sebagai ekspresi sah masyarakat terhadap ketidakpuasan publik.

Sementara itu, Prof. Abdullah Idi, Guru Besar Sosiologi, menyebut tindakan ini sebagai simbol kepedulian terhadap arah bangsa dan refleksi dari harapan rakyat terhadap keadilan sosial.

“Bendera ini jadi bentuk pesan simbolik, bahwa rakyat masih peduli dan bersuara,” ujarnya.

Secara hukum, penggunaan bendera non-negara diperbolehkan selama tidak menggantikan posisi Merah Putih. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved