Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Demi Dapur MBG, Tembok Pembatas Dijebol Tanpa Izin: Konflik di Perumahan Kalikabong Purbalingga

Pembangunan proyek dapur MBG secara tiba-tiba dibangun tanpa sepengetahuan ataupun izin warga. 

TRIBUNJATENG/Farah Anis Rahmawati 
PEMBANGUNAN DAPUR MBG - AB, warga Perumahan Kampung Rambutan Indah, Kalikabong, Purbalingga saat menujukan bekas tembok pembatas perumahan yang telah dijebol pengelola proyek pembangunan dapur MBG, Selasa (5/8/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Bagi sebagian orang, tinggal di lingkungan perumahan dipilih karena menjanjikan ketenangan dan kenyamanan.  

Tidak kecuali warga Perumahan Kampung Rambutan Indah, Kalikabong, Purbalingga.

Namun ketenangan mereka terusik kala pembangunan proyek dapur MBG secara tiba-tiba dibangun tanpa sepengetahuan warga. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Jenazah Pekerja Proyek Korban Banjir Bandang Bendungan Ditemukan di Purbalingga

Salah satu warga berinisial AB, mengungkap, proyek pembangunan dapur MBG tersebut sebenarnya dibangun di lahan yang berada di luar perumahan. 

Ia dan para warga lainnya tidak mempersoalkan lokasi. 

Namun masalah timbul ketika pengelola membobol tembok pembatas perumahan untuk akses keluar masuk kegiatan dapur MBG dengan melewati jalan perumahan. 

"Hal tersebut jelas melanggar dan menganggu kenyamanan warga, apalagi sebelumnya tidak pernah ada komunikasi ataupun izin dengan warga sekitar," ungkapnya saat ditemui Tribunjateng.com, Selasa (5/8/2025). 

Ia pun sempat menanyakan salah satu tukang proyek tentang siapa yang memberikan izin. Pemberi izin disebutnya adalah pemilik yayasan itu sendiri. 

"Yang mana dia juga tinggal di perumahan ini, tetapi tidak ada komunikasi sama sekali sebelumnya," katanya. 

Ia dan warga menyatakan tidak setuju dengan digunakannya jalan perumahan untuk akses keluar masuk dapur MBG

"Jika aktivitas dapur MBG tetap dilakukan dengan menggunakan akses jalan perumahan, hal tersebut jelas akan menganggu kenyamanan dan ketenangan warga," lanjutnya. 

Padahal ia menyatakan, membeli tanah di perumahan tersebut dengan harapan dapat memiliki kehidupan yang tenang, nyaman dan jauh dari kebisingan. 

Saat dijumpai Tribunbanyumas.com, suasana di perumahan tersebut memang terasa begitu nyaman. 

Jarang sekali terdengar suara keramaian yang berasal dari aktivitas manusia ataupun lalu lalang kendaraan. 

Hanya ada beberapa kendaraan saja yang melintas milik warga perumahan.  

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved