Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Telkom University Purwokerto

Mahasiswa Telkom University Angkat Isu Ketimpangan Sosial Lewat Visualisasi Data, Raih Penghargaan

Tiga mahasiswa dari Telkom University Purwokerto kembali menorehkan prestasi di kancah nasional.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
VISUALISASI DATA: Tiga mahasiswa dari Telkom University Purwokerto kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Tim yang terdiri dari Himam Bashiran, Leonardus Ananto W, dan Fito Satrio mahasiswa prodi Sains Data berhasil meraih penghargaan Visualisasi Terfavorit atau Most Inspiring dalam ajang Hi-Tech 7 kategori Visualisasi Data Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Politeknik Caltex Riau pada 14 Juni 2025. (Dok Telkom University) 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Tiga mahasiswa dari Telkom University Purwokerto kembali menorehkan prestasi di kancah nasional.

Tim yang terdiri dari Himam Bashiran, Leonardus Ananto W, dan Fito Satrio mahasiswa prodi Sains Data berhasil meraih penghargaan Visualisasi Terfavorit atau Most Inspiring dalam ajang Hi-Tech 7 kategori Visualisasi Data Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Politeknik Caltex Riau pada 14 Juni 2025.

Prestasi ini bukan semata-mata diraih lewat perencanaan panjang.

Menariknya, awal mula partisipasi mereka berawal dari aktivitas yang tak terduga.

“Awalnya lagi iseng scroll Instagram, ketemu akun media partner namanya csrelatedcompetitions yang mempromosikan Hi-Tech 7 ini."

"Nah, dari situ saya tertarik untuk ikut lomba Visualisasi Data,” ungkap Fito, salah satu anggota tim.

Baca juga: Tingkatkan Kerja Sama Internasional, Telkom University Kunjungi Lima Institusi Pendidikan Malaysia

Merasa tertarik dengan salah satu cabang lomba, Himam kemudian mengajak dua rekannya, Leonardus dan Fito yang kebetulan satu kelas dan sedang mengambil mata kuliah Visualisasi Data.

Dari sanalah kolaborasi mereka dimulai.

Dengan mengusung judul yang cukup provokatif, “Harga yang Tidak Sama di Negeri yang Sama”, tim ini memilih isu ketimpangan sosial dan ekonomi sebagai fokus visualisasi data.

Mereka menyajikan perbandingan harga rumah, pangan, UMP (Upah Minimum Provinsi), dan rasio gini (ukuran untuk mengukur tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan suatu wilayah) antara wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dan kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

“Ketimpangan sosial dan ekonomi di negeri kita saat ini betul-betul mengkhawatirkan."

"Daerah tertinggal seperti Papua, Maluku, dan NTT justru memiliki harga yang relatif mahal dibanding kota-kota besar, padahal gaji mereka tidak sebesar kota-kota besar lainnya,” jelas mereka.

Dalam karya visualisasi tersebut, mereka tidak hanya menampilkan grafik sebagai data statis.

Tim juga menyertakan penjelasan singkat di setiap grafik untuk memudahkan audiens memahami pesan yang ingin disampaikan.

Data yang digunakan juga bersumber dari lembaga-lembaga resmi seperti BPS, Kementerian Tenaga Kerja, dan Badan Pangan Nasional.

Baca juga: Bantu Putra-Putri Pekerja Migran di Malaysia, Dosen TUP Ajarkan Teknik Stitchless Leather

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved