Universitas Amikom Purwokerto
Tim Dosen Amikom Purwokerto dan Bumdes Melung Hadirkan Alat Suling Air untuk Kebutuhan Konsumsi
Tim Dosen Amikom Purwokerto dan Bumdes Melung Hadirkan Alat Suling Air untuk Kebutuhan Konsumsi
Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, Purwokerto - Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, kini membuat langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup warganya. Pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Melung yang menjadi mitra Tim Dosen dari Universitas Amikom Purwokerto yang diketuai oleh Ibu Siti Alvi Sholikhatin, M.Kom., bersama dengan anggota dosen yaitu Bapak Zanuar Rifa’i, S.Kom., M.MSI dan Ibu Yusyida Munsa Idah, S.E., M.M., melaksanakan program pengadaan alat suling air (water filter) guna memenuhi kebutuhan air konsumsi masyarakat yang selama ini belum terpenuhi secara optimal.
Sebelumnya, warga Desa Melung masih mengandalkan pasokan air minum dari desa-desa sekitar seperti Ketenger, Windujaya, dan Karangnangka. Padahal, menurut Sekretaris desa Melung Bapak Timbul Yulianto, “Masyarakat desa Melung sendiri memerlukan air bersih siap konsumsi kurang lebih 50 sampai 60 galon setiap harinya.” Namun permintaan air bersih tersebut belum bisa dipenuhi karena kapasitas desa itu sendiri. Di sisi lain, Desa Melung memiliki potensi sumber mata air melimpah yang mengalir dari kaki Gunung Slamet, yaitu Sumber Mata Air Cendana.
Dari kondisi tersebut, pemerintah desa yang bekerjasama dengan akademisi dari Universitas Amikom Purwokerto, menghadirkan teknologi penyulingan air agar masyarakat dapat menikmati air siap minum tanpa bergantung pada pasokan dari luar desa. Program ini juga menjadi bagian dari kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang bertujuan memperkuat kemandirian desa dalam pengelolaan sumber daya alam.
Tidak hanya menyediakan alat, kegiatan ini juga disertai dengan pelatihan penggunaan dan pendampingan teknis bagi pengelola BUMDes. Pelatihan meliputi cara mengoperasikan alat suling air, proses produksi air galon, manajemen bisnis, hingga pengelolaan sistem informasi pemantauan kualitas air. Dengan demikian, keberlanjutan program dapat terjaga bahkan setelah kegiatan pendampingan selesai.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pengelola BUMDes. Mereka menilai inisiatif tersebut tidak hanya menyelesaikan persoalan air bersih, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi desa. Dengan adanya unit pengelolaan air, warga berharap potensi sumber daya alam lokal dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan bersama.
Program ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-6, yaitu Clean Water and Sanitation, yang menekankan pentingnya ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua. Melalui inovasi teknologi sederhana dan pemberdayaan masyarakat, Desa Melung berupaya menjadi contoh desa mandiri air bersih di wilayah Banyumas.
Dengan adanya pengadaan alat suling air ini, warga Desa Melung tidak hanya memperoleh akses air bersih, tetapi juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pengelolaan usaha desa. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi lokal sekaligus memperkuat semangat gotong royong dalam mewujudkan desa yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan.
| 20 Mahasiswa Univ. Amikom Purwokerto, Melakukan Kerjasama Hibah Kedaireka dengan CV.Indococo Pasific |
|
|---|
| PKK Ormawa Intermedia Amikom Purwokerto Selenggarakan Workshop Tanaman Herbal di Desa Cingebul |
|
|---|
| Pelaksanaan Workshop SEO dan Branding Strategi, sebagai Persiapan Program Kerja Magang Kedaireka |
|
|---|
| Amikom Purwokerto Libatkan Mahasiswa Tingkatkan Pemasaran Digital UMKM Banyumas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113_melung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.