Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harusnya Puncak Kemarau tapi di Jateng Hujan Picu Banjir Bandang hingga Longsor, Apa yang Terjadi?

Mestinya, awal Agustus 2025 ini memasuki puncak musim kemarau. Namun fakta di pangan berbeda. Hujan masih mengguyur.

Editor: muslimah
Ist. BPBD Banyumas.
EVAKUASI POHON - Sejumlah petugas dari BPBD Banyumas saat melakukan evakuasi pohon tumbang yang terjadi di Pabuaran, Kecamatan Purwokerto Utara, Jumat (18/4/2025). Hujan lebat disertai angin kencang dan petir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas. 

Ia menekankan bahwa nilai Dipole Mode saat ini tercatat negatif sebesar -0,6 dan suhu muka laut cenderung hangat, sehingga suplai uap air ke atmosfer meningkat.

 Sementara itu, kondisi ENSO saat ini dinyatakan netral, artinya tidak ada pengaruh kuat dari El Niño maupun La Niña terhadap curah hujan di Indonesia.

Dengan kata lain, fenomena ini bukan gangguan cuaca ekstrem yang membahayakan secara langsung, namun tetap harus diantisipasi oleh masyarakat.

Fenomena Kemarau Basah Masih Berlangsung

BMKG juga memastikan bahwa puncak musim kemarau masih akan berlangsung pada Agustus 2025.

Meski demikian, potensi hujan lokal masih bisa terjadi, terutama di wilayah-wilayah yang saat ini tengah dipengaruhi oleh aktivitas atmosfer yang tinggi.

Fenomena kemarau basah sendiri bukan hal baru dalam klimatologi tropis Indonesia.

Dalam pola cuaca yang kompleks seperti ini, musim kemarau tidak selalu identik dengan langit cerah tanpa hujan.

Faktor-faktor seperti suhu muka laut yang hangat, pergerakan gelombang atmosfer, dan keberadaan sistem tekanan rendah kerap menjadi pemicu hujan sewaktu-waktu.

“BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan potensi banjir lokal meski berada di musim kemarau,” ucap Guswanto.

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Masih Berpotensi Terjadi

Pada periode 5–7 Agustus 2025, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.

Peningkatan hujan dengan intensitas sedang diprediksi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang diperkirakan terjadi di Maluku Utara dan Maluku, dengan status peringatan dini “Siaga”.

Sementara itu, angin kencang diperkirakan melanda Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Memasuki periode 8–11 Agustus 2025, cuaca umumnya masih cerah berawan hingga hujan ringan.

Namun, wilayah yang diprediksi mengalami hujan sedang meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved