Berita Banyumas
Kelayakan Struktur Bangunan Masjid Seribu Bulan Purwokerto Mulai Dipertanyakan
Empat tahun sejak peletakan batu pertama, proyek pembangunan Masjid Seribu Bulan Sabit di Purwokerto, Banyumas, belum menunjukkan progres berarti
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Empat tahun sejak peletakan batu pertama, proyek pembangunan Masjid Seribu Bulan Sabit di Purwokerto, Banyumas, belum menunjukkan progres berarti.
Bangunan yang sempat digadang menjadi ikon baru pariwisata religi ini kini justru memunculkan kekhawatiran soal kelayakan struktur dan potensi kerusakan akibat mangkrak.
Masjid megah itu masih menunggu kepastian bantuan dari pemerintah pusat.
Sementara itu, anggaran dari APBD Banyumas tak kunjung cukup untuk melanjutkan pembangunan tahap berikutnya.
Menanggapi kekhawatiran publik, Dosen Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Dr. Ir. Gathot Heri Sudibyo, ST., MT., IPU menegaskan setiap bangunan yang dirancang secara profesional semestinya sudah memperhitungkan berbagai aspek teknis, termasuk ketahanan terhadap gempa.
"Setiap produk perencanaan itu pasti ada perhitungannya. Seorang engineer tidak boleh memakai asumsi.
Semua harus dihitung beban, gaya, gempa, dan lokasi. Kalau itu semua sudah masuk, maka seharusnya tidak ada masalah dari sisi konsultannya," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Masa Galang Dana Masjid Seribu Bulan Sudah Berakhir Namun Karcis Infaq Masih Beredar
Gathot menambahkan apabila dalam proses pembangunan terjadi perubahan desain, maka struktur harus melalui proses review ulang oleh tenaga ahli.
Menurutnya, perubahan mayor pada struktur itu jarang terjadi.
Yang lebih sering terjadi adalah revisi biaya karena adanya selisih harga bahan bangunan dari waktu ke waktu.
"Pembangunan masjid itu direncanakan tahun 2021. Sekarang sudah 2025. Otomatis nilai biayanya berubah.
Harga semen saja sekarang beda jauh. Biaya bahan bangunan itu punya masa berlaku dan terus berubah tiap bulan," katanya.
Namun, Gathot mengingatkan bangunan yang terlalu lama mangkrak juga berisiko mengalami penurunan mutu struktur.
Misalnya, komponen besi yang dibiarkan terbuka bisa mengalami korosi atau karat.
Bila tidak diperiksa, hal itu bisa berdampak terhadap kekuatan struktur secara keseluruhan.
Pelaku Usaha Hotel di Banyumas Tanggapi Aturan Royalti Musik: Kami Rutin Bayar ke LMKN |
![]() |
---|
Pemilik Kafe Banyumas Mulai Tepuk Jidat: Putar Suara Burung Saja Bisa Kena Royalti |
![]() |
---|
Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, BPBD Banyumas Imbau Warga Tetap Tenang dan Waspada |
![]() |
---|
Status Siaga Bencana di Banyumas: Setelah Hujan Angin, BPBD Kirim Bantuan ke Puluhan Titik Terdampak |
![]() |
---|
Ketika Anak SMA di Banyumas Dapat Layanan Cek Kesehatan Gratis, Periksa Mata Hingga Gigi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.