UKSW SALATIGA
Empat Doktor Baru Fakultas Interdisiplin UKSW Sumbang Gagasan Strategis untuk Masa Depan Indonesia
Empat sosok akademisi dan praktisi resmi menyandang gelar Doktor Studi Pembangunan dari Fakultas Interdisiplin UKSW.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Sementara itu, Titik Djumiarti menggali dinamika perubahan livelihood di kawasan konservasi Sangiran.
Ia menyoroti pergeseran pola penghidupan masyarakat yang semula agraris menuju sektor pariwisata konservasi.
“Konservasi harus membuka peluang ekonomi baru."
"Bukan sekadar menjaga situs, tapi memberdayakan warganya,” tuturnya.
Perubahan livelihood (pola penghidupan) sebelumnya telah terjadi di komunitas Dusun Dayu dan Krikilan sebagai respon terhadap kebijakan pelestarian situs prasejarah Sangiran yang menuntut adaptasi sosial dan ekonomi masyarakat.
Kontribusi Strategis Bagi Bangsa
Turut hadir dalam Yudisium dan Promosi Doktor Studi Pembangunan ini adalah promotor dan co-promotor serta para penguji dari keempat doktor.
Selain itu, turut hadir Ketua Departemen Administrasi Publik FISIP UNDIP Dr. Tri Yuniningsih, M.Si., serta keluarga yang terus mendukung perjalanan studi para doktor tersebut.
Yudisium dan promosi doktor ini menjadi kontribusi nyata UKSW dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya poin ke-4 tentang penguatan SDM, sains, teknologi dan pendidikan, serta poin ke-6 tentang pembangunan dari pinggiran demi pemerataan dan keadilan sosial.
Selain itu, acara ini juga relevan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 1 tanpa kemiskinan, SDG 4 pendidikan berkualitas, SDG 10 mengurangi kesenjangan, dan SDG 13 penanganan perubahan iklim.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 32 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Dengan lulusnya keempat doktor ini, jumlah lulusan Program Studi Doktor Studi Pembangunan UKSW kini mencapai 95 orang.
Sebuah capaian strategis yang memperkuat posisi UKSW sebagai pelopor pendidikan interdisipliner yang menghasilkan pemikir dan pelaku pembangunan unggul di Indonesia dan dunia.
Salam Satu Hati, UKSW! (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.