Berita Viral
Kisah Istichomah dan Tradisi Saparan Warga Kabupaten Semarang: Makan Wajib, Ratusan Tamu Dijamu
Senin (11/8/2025), suasana Dusun Wates, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, tampak berbeda dari hari-hari biasanya.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
“Saya pribadi menyajikan nasi jagung, karena itu hasil pertanian utama kami.
Lainnya tergantung tuan rumah, yang penting semangatnya tetap sama,” lanjut dia.
Tradisi Saparan tidak berdiri sendiri.
Terdapat prosesi yang mengiringinya pada hari sebelumnya, satu di antaranya yaitu nyadran kuburan atau ziarah ke makam leluhur, terutama ke makam Mbah Rembet, cikal bakal warga setempat.
Kegiatan lainnya, mencakup kenduren, selametan, bersih kali atau membersihkan sungai dan mata air, hingga pertunjukan seni budaya.
Pada 2025 ini, panggung wayang kulit menghiasi malam penutupan.
Meski tanpa kirab atau arak-arakan, lanjut Sujali, warga tetap merayakan dengan semangat kekeluargaan yang kental.
“Yang penting itu menjaga silaturahmi, rasa persaudaraan.
Kami percaya, meskipun banyak biaya yang dikeluarkan untuk menjamu tamu, rezeki pasti kembali dengan cara yang tak terduga,” pungkas dia. (*)
Teganya Ibu di Cilacap Biarkan Selingkuhan Menyiksa Balitanya Hingga Tewas |
![]() |
---|
Wanita Berseragam ASN Disperkim Rembang Ditemukan Tewas di Perairan Tasikagung, Dibunuh? |
![]() |
---|
Potret Bendera Merah Putih Sepanjang 250 Meter di Batang |
![]() |
---|
10 Fakta Cheryl Darmadi, Putri Konglomerat yang Jadi Buronan, Rugikan Negara Triliunan Rupiah |
![]() |
---|
Tangis Mahasiswi Didenda Rp5 Juta Gegara Terlambat Kembalikan Buku, UGM Beri Keringanan Rp 700 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.