Pekerjaan Sehari-hari Prada Lucky 2 Bulan Jadi Prajurit TNI, Dipukuli Tiap Ada Pergantian Piket
Kepada kakaknya, Prada Lucky namo mengaku kalau saat itu dirinya sedang demam
TRIBUNJATENG.COM - Kisah Prada Lucky Namo dua bulan menjadi anggota TNI.
Sebelum akhirmya ia tewas karena dihajar para seniornya yang disebutkan berjumlah 20 orang.
Berbagai siksaan yang dialami Prada Lucky.
Dari dipukul, diinjak, hingga dicambuk menggunakan selang.
Karena itulah saat meninggal, tubuhnya diketahui penuh dengan luka lebam yang sangat parah.
Baca juga: Prada Lucky Ternyata Sempat Kabur Setelah dianiaya Senior, Ibu: Harusnya saat Itu Aku Jemput
Tak hanya itu saja, pemilik nama lengkap Prada Lucky Chepril Saputra Namo ini juga sampai mengalami kebocoran ginjal dan paru-parunya rusak.
Berbagai penyiksaan itu membuat tubuhnya menyerah hingga dilarikan ke rumah sakit.
Ia bahkan meninggal dunia di ruang ICU pada Rabu (6/8/2025).
Baru sebulan bekerja, Prada Lucky Namo sudah curhat ke kakaknya soal pemukulan yang ia alami.
Kakak Prada Lucky Namo, Novilda Lusiana Hetinina Namo, mengaku kerap jadi tempat berkeluh kesah sang adik.
Kepada kakaknya, Prada Lucky namo mengaku kalau saat itu dirinya sedang demam.
Namun dalam kondisi itu, Prada Lucky malah dipukul oleh seniornya.
Sebab seniornya mengira Prada Lucky namo tak mau bekerja karena pura-pura sakit.
"Dia bilang dia demam, tapi seniornya pikir dia tidak mau kerja karena capek, kerja di dapur, jadi dipukul," ujar Lusi dikutip dari Youtube Berita Satu, Senin (11/8/2025).
Menurut Lusi, adiknya itu sehari-hari bertugas di dapur, memasak untuk para anggota TNI.
"Mereka kerjanya kan ekstra dari pagi, dia bilang bangun jam 03.00 Wita. Pasti drop juga," ucap Lusi.
Lusi mengatakan kalau adiknya saat itu diduga sudah tak sanggup menahan siksaan seorang diri.
"Dia anaknya tidak banyak omong, kebanyakan dia simpan keluh kesah sendiri. Tapi waktu itu mungkin dia tidak tahan jadi curhat saya," kata Lusi lagi.
Tak hanya itu, Prada Lucky Namo juga mengaku dipukuli setiap hari oleh seniornya di dalam sel.
Namun ia tak merinci alasan kenapa adiknya itu berada di dalam sel.
"Tetapi yang saya dengar, Lucky kan disel, jadi setiap pergantian piket dari hari Senin sampai masuk rumah sakit itu, pergantian piket itu mereka selalu bergantian pukuli Lucky," tutur Lusi lagi.
Sementara itu pada ibunya, Prada Lucky akhirnya jujur saat video call di rumah ibu sambung.
Bahkan menurut Lusi, adiknya itu sudah dipukuli sebelum kabur dari Batalyon.
"Sebelum Lucky kabur itu dia sudah kena pukul. Dia kabur ke rumah mama asuhnya yang dekat Batalyon. Dia minta kompres luka-luka karena tidak tahan sakit," ungkapnya.
Saat itu kata Lusi, Prada Lucky Namo kabur dari Batalyon pada tengah malam.
"Lucky bilang 'aduh saya mati sudah, saya punya luka ini di badan'. Mama asuhnya kompres dan kasih obat, itu sudah lebam semua," ungkap Lusi.
Saat itu, Prada Lucky Namo juga curhat ke mamahnya bahwa ia dipukul oleh seniornya.
Bahkan Lucky mengaku dicambuk sehingga ia tak kuat dan akhirnya melarikan diri.
"Lucky kasih tahu, 'mama saya dipukul, dicambuk sama Bamak, sama Dansi intel'," kata ibu Prada Lucky Namo, Epi Seprina Mirpey.
Setelah dijemput kembali ke Batalyon, kata Epi, sang anak diduga dipukuli lagi.
"Mereka jemput, mungkin mereka tambah aniaya lagi di sana. Dia tambah parah," katanya.
Bahkan pada kronologi yang beredar, Prada Lucky Namo dipukuli menggunakan selang oleh belasan seniornya setelah kembali ke Batalyon.
Tak berhenti di sana, Prada Lucky juga kembali dipukuli dengan tangan kosong oleh seniornya di dalam sel.
Hal itu membuat Prada Lucky Namo muntah-muntah dan dilarikan ke rumah sakit.
Lucky Namo bahkan harus menjalani perawatan di ruang ICU dan dipasang ventilator.
"Dokter panggil saya katanya anak saya itu sudah gagal ginjal, organ paru-paru sudah rusak semua, cairan sudah banyak. Dokter bilang itu karena memar," tandas sang ibu.
Akibat kematian Prada Lucky Namo, empat anggota TNI ditetapkan sebagai tersangka.
"Saat ini dari sejumlah personel yang diperiksa baik terduga pelaku maupun saksi-saksi, sementara oleh penyidik Pomdam IX/Udayana sudah ditetapkan empat tersangka dan dilaksanakan penahanan di Subdenpom IX/1-1 di Ende," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan, Minggu (10/8/2025).
Keempat tersangka itu yakni Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, dan Pratu ARR.
Sementara 16 anggota TNI lainnya masih dalam pemeriksaan oleh tim penyidik.
"Anak Kami Dibantai" Keluarga Tak Terima Prada Lucky Tewas Dianiaya 20 Senior di TNI |
![]() |
---|
Pelukan Ayah Prada TNI Lucky dan CPR Jantung Tak Mampu Selamatkan Nyawanya: Tuhan Beri Kesempatan |
![]() |
---|
Prada Lucky Ternyata Sempat Kabur Setelah dianiaya Senior, Ibu: Harusnya saat Itu Aku Jemput |
![]() |
---|
Prada Lucky Ternyata Baru Masuk TNI Setelah 8 Kali Seleksi, Berakhir Tragis Tewas Dianiaya Senior |
![]() |
---|
10 Fakta Kematian Tragis Prada Lucky Namo: Dugaan Dianiaya 20 Prajurit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.