Polres Blora Salurkan Bantuan dan Trauma Healing bagi Pengungsi Kebakaran Sumur Minyak

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Sejumlah warga pengungsi menyambut kehadiran jajaran Polres Blora, di tempat pengungsian di Balai Desa Gandu.

Warga-warga tersebut mengungsi imbas kebakaran sumur minyak yang terjadi di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.

Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, juga tampak berbincang dengan para pengungsi.

Sebagian anggota Polres Blora membagikan bantuan ke para pengungsi.

AKBP Wawan Andi Susanto, mengatakan kegiatan tersebut untuk meringankan beban warga yang mengungsi.

"Jadi, pada hari ini kami dari Polres Blora untuk meringankan beban dari para pengungsi yang ada di beberapa lokasi. Yang pertama, kami memberikan pengecekan kesehatan kepada seluruh pengungsi."

"Yang kedua, kami memberikan kegiatan konseling trauma healing kepada anak-anak di sekitar lokasi kejadian kebakaran yang semoga bisa membawa keceriaan kembali bagi anak-anak di sekitar lokasi kejadian."

"Yang ketiga, kami juga memberikan bingkisan kepada para pengungsi semoga bisa menjadi manfaat untuk menambahkan nutrisi dan vitamin kepada para pengungsi," jelasnya, Selasa (19/8/2025).

Selain itu, menurutnya saat ini tim gabungan di hari ketiga kebakaran, juga masih berupaya untuk melakukan pemadaman api.

"Saat ini kami dari Polres Blora, dengan stakeholder terkait ada BPBD, dari pemadam kebakaran, dari Pertamina, hari ini kita melakukan kegiatan upaya untuk pemadaman di lokasi kebakaran."

"Kami saat ini masih menunggu tim dari Pertamina yang sudah mempersiapkan peralatan yang akan digunakan nantinya," jelasnya.

AKBP Wawan, mengatakan untuk teknis pemadaman, nantinya akan dilakukan oleh pihak Pertamina.

"Dan nantinya kalau peralatan sudah lengkap dari Pertamina nanti dari tim teknis dari Pertamina yang akan melakukan upaya pemadaman," jelasnya.

Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung Tri, mengatakan untuk jumlah pengungsi saat ini total ada 300 KK, dengan 750 jiwa. Warga diungsikan ke beberapa titik aman, yang telah didirikan.

"Kalau untuk pengungsi ada 300 KK dengan 750 jiwa tersebar di beberapa titik rumah-rumah warga, kemudian kita juga buat tenda pengungsian di balai desa, dan di lapangan voli untuk pengungsi," paparnya.(Iqs)