Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tangis Keluarga Pecah Bersamaan Adzan Ashar, 2 Jenazah Pemancing Tiba di Tambaklorok Semarang

Tepat saat adzan asar berkumandang, dua kantong jenazah pemancing yang hilang sejak Selasa (19/8/2024) telah tiba di daratan muara Tambaklorok.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR D
EVAKUASI KORBAN - Korban pemancing bernama Kiswanto (33) warga Semarang Timur saat dievakuasi ke darat di muara Tambaklorok Kota Semarang, Rabu (20/8/2025). Total dua dari tiga pemancing yang hilang sudah ditemukan dan semuanya dalam kondisi meninggal. Kini tersisa satu korban lagi yang masih dalam pencarian. 

Diberitakan sebelumnya di Tribunjateng.com, Kepala Basarnas Kota Semarang, Budiono mengatakan, upaya pencarian tiga pemancing yang hilang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dilanjutkan pada hari kedua, Rabu (20/8/2025). 

Namun hingga siang hari, tim SAR gabungan belum berhasil menemukan korban akibat beberapa kendala.

Dia menjelaskan, tim penyelam menghadapi kondisi perairan yang tidak bersahabat. 

Visibility di dalam air hanya 15 sentimeter, arus cukup kencang, dan kedalaman mencapai 11 meter."

"Itu yang membuat pencarian di bawah permukaan laut sangat sulit,” kata Budiono kepada Tribunjateng.com, Rabu (20/8/2025).

PENCARIAN KORBAN - Tim gabungan mendarat untuk pergantian tim pencarian korban hilang di Perairan Semarang, Rabu (20/8/2025). Hingga hari kedua sore ini, tiga korban pemancing yang hilang tersapu ombak belum ditemukan.
PENCARIAN KORBAN - Tim gabungan mendarat untuk pergantian tim pencarian korban hilang di Perairan Semarang, Rabu (20/8/2025). Hingga hari kedua sore ini, tiga korban pemancing yang hilang tersapu ombak belum ditemukan. (TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR)

Meski gelombang relatif landai, sekira 0,5 meter, faktor kekeruhan air menjadi penghalang utama.

Situasi itu membuat penyelam harus lebih berhati-hati dan memperlambat proses evakuasi.

Selain kendala bawah air, pencarian di permukaan juga menuntut tenaga ekstra.

Arus laut berpotensi menyeret korban ke arah timur maupun barat, sehingga tim harus membagi kekuatan untuk melakukan penyisiran. 

“Kami fokus di kolam pelabuhan, tetapi juga tetap mengantisipasi jika korban terbawa arus ke pantai sekitar hingga Sayung Demak,” jelasnya.

Dalam operasi ini, Basarnas mengerahkan satu RHIB (perahu karet berlambung padat) dan satu perahu karet.

Sementara Polair menurunkan tiga kapal dan BPBD satu perahu karet.

Total 19 personel bergabung dalam misi pencarian.

Budiono menyebut, cuaca sejauh ini masih mendukung, meski langit sedikit mendung.

Kondisi tersebut diharapkan bisa bertahan hingga sore hari agar proses pencarian tetap berjalan aman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved