Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Seniman Tegal Ubah Ratusan Ikan Teri Jadi Karya Seni, Wujud Kriya Kebhinekaan

Sekumpulan ikan teri dan udang rebon tersusun rapi di sebuah bingkai seperti membuat aliran air yang mengalir.

Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin Achmad
KUMPULAN TERI - Bingkai berisi ikan teri terpajang dalam pameran lukisan Tegal Art Festival di Aula Lanal Tegal, Minggu (24/8/2025). Seni jenis kriya itu merupakan karya MS Alam, pelukis Tegal dan jebolan seni rupa Unnes Semarang. 

"Melalui karya seni ini saya menawarkan ke publik dengan kreativitas, kita bisa mengolah media apapun menjadi karya seni," ungkapnya. 

Ide menyusun ratusan ikan teri didapatkannya saat berjalan-jalan ke Pelabuhan Tegal

Tegal yang merupakan Kota Bahari memiliki hasil produksi ikan teri hingga berkarung-karung.

"Awalnya ini baunya sangat menyengat. Tetapi sudah saya treatment beberapa lapisan sehingga sudah mengandung," katanya. 

20250825_MS Alam dan karya lukisannya di Tegal Art Festival_1
LUKISAN GALABUHAN - MS Alam berfoto di depan lukisannya berjudul Galabuhan di Tegal Art Festival, Minggu (24/8/2025). Lukisannya itu mengandung pesan alam akan memberikan hasil laut tatkala manusia bisa menjaganya.

Pamerkan Dua Karya

Tak hanya seni kriya dari ikan teri, Alam juga memajang lukisannya berjudul Galabuhan. 

Lukisan menggambarkan suatu kehidupan pesisir yang baik dan lestari dalam genre Surialis Naif.

Kapal-kapal besar masuk dalam gedung yang memiliki mulut dan sedang terbuka lebar.

"Kadang orang melukis dengan jalan mengkritik dan menampilkan realita. 

Tetapi saya menampilkan sesuatu yang indah. Ini tawaran di mana kita bisa mendapatkan hasil laut yang melimpah tatkala bisa melestarikan alam," jelasnya. 

Alam melukis ikan-ikan dan terumbu karang yang tertata dengan rapi dan ikannya melimpah. 

Baca juga: Kisah Irawan Pengolah Ikan Teri Nasi di Tegal, Nekat Ambil KUR BRI Hingga Jadi Pemasok Banyak Pasar

Lalu kapal-kapal yang masuk ke dalam mulut menggambarkan hasil laut yang melimpah akan dikonsumsi oleh masyarakat banyak. 

Pemancing di lukisan menggambarkan hasil perikanan tidak hanya dinikmati oleh juragan kapal, tetapi semua elemen masyarakat. 

"Genre lukisan ini surialis naif. Naif katakanlah berbaur dengan fantasi tapi lucu atau mengandung kesan manis," jelasnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved