Bayi Dibuang
Identitas Ayah dari Bayi Dibuang di Wonogiri, Hamili Gadis 16 Tahun
Jasad bayi itu ditemukan di aliran sungai kecil Dusun Cantel RT 1 RW 4, Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri yang jaraknya 84,6 km dari Solo.
Penulis: Val | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM - Polisi telah memiliki identitas ayah dari bayi yang ditemukan dibuang di Wonogiri Jawa Tengah.
Identitas itu didapat dari ibu bayi yang sebelumnya sudah ditemukan aparat kepolisian.
Ibu bayi merupakan wanita di bawah umur yang masih berusia 16 tahun.
Jasad bayi itu ditemukan di aliran sungai kecil Dusun Cantel RT 1 RW 4, Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri yang jaraknya 84,6 km dari Solo.
Baca juga: Sosok Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia, Posisi Striker Masih Berusia 20 Tahun
Baca juga: PKKMB Universitas Telogorejo Semarang 2025 Sambut 621 Mahasiswa Baru, Launching Jas Almamater Baru
Polisi sudah mengantongi identitas ayah bayi tersebut.
Kapolres Wonogiri, AKBP Wahyu Sulistyo, mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan klarifikasi terhadap ayah bayi laki-laki malang itu.
"Identitasnya sudah kami kantongi, saat ini masih dalam proses pemanggilan," katanya, Selasa (26/8/2025).
Ia menjelaskan pihaknya perlu melakukan klarifikasi karena identitas ayah bayi itu didapatkan hanya berdasarkan pengakuan ibu bayi yang telah membuang bayi tersebut.
"Dasarnya pengakuan perempuan, kami panggil agar minggu ini datang (untuk klarifikasi)," jelas Kapolres.
Selain itu, untuk memastikan sosok yang disebut pelaku pembuang bayi itu benar adalah ayah bayi laki-laki itu pihaknya juga akan melakukan tes DNA.
"Hanya kita bisa pastikan bahwa yang bersangkutan adalah ayahnya si almarhum bayi, maka menunggu (tes) DNAnya," paparnya.
Pelaku Ibu Sembunyikan Kehamilan
Pelaku pembuang bayi di Wonogiri menyebut dirinya menyembunyikan kehamilannya.
Dia juga nekat melahirkan sendiri di kamar mandi.
Tak ada orang tua dan tetangga yang mengetahui kondisinya ini.
Juga saat dia membuang anaknya tersebut.
Ketika anaknya lahir, bayi itu dihanyutkan di saluran air.
Lalu, jasad bayi itu ditemukan di aliran sungai kecil Dusun Cantel RT 1 RW 4, Desa Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri yang jaraknya 84,6 km dari Solo.
Pelaku pembuang bayi ini masih pelajar.
Dia berusia 16 tahun.
Ini diungkapkan Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sedewo.
Dia mengatakan pelaku sudah mengakui perbuatannya yang telah membuang bayi yang baru ia lahirkan sendiri itu.
"Hamil tanpa sepengetahuan orang tuanya. Orang tua tidak mengetahui, ditutup-tutupi kehamilannya," jelas dia, Jumat (22/8/2025).
Ia menjelaskan, bayi malang itu dilahirkan oleh pelaku pada Minggu (17/8/2025) lalu sekira pukul 21.00 WIB di dalam kamar mandi rumah.
Pelaku atau ibu bayi itu melahirkan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pasalnya, pelaku juga menyembunyikan kehamilannya dari orang tua maupun lingkungan.
"Lahiran sendiri di kamar mandi rumahnya. Lahirnya hari Minggu jam 21.00," paparnya.
Setelah melahirkan, berdasarkan keterangan pelaku bayi itu dibawa ke belakang rumah kemudian dihanyutkan di saluran air.
Menurutnya saat itu saluran air tersebut sedang banjir sehingga memudahkan aksi pelaku yang berniat membuang bayi laki-laki malang itu.
"Parit itu sedang ada airnya, banjir. Pengakuannya dia lupa posisi dihanyutkan itu hidup atau tidak," kata Kasatreskrim.
Meski begitu, bayi laki-laki itu lahir sesuai dengan hari perkiraan lahir (HPL) yang mana sudah berusia sembilan bulan dalam kandungan.
"Saat ini masih didalami, karena pelaku juga masih dalam perawatan dokter dikarenakan ada pendarahan dan infeksi," imbuhnya.
Sementara itu menurutnya jarak dari rumah pelaku dengan lokasi penemuan jasad bayi laki-laki itu kurang lebih 500 meter.
Di bagian lain, saat ini pihaknya juga tengah mendalami siapa ayah bayi malang tersebut atau dengan siapa pelaku hamil.
Dikerubungi Lalat
Camat Giriwoyo, Sundoro, menjelaskan jasad bayi laki-laki itu pertama kali ditemukan warga sekira pukul 09.30 WIB. Jasad bayi ditemukan dalam keadaan tanpa busana.
"Kondisinya sudah dikerubungi lalat," katanya.
Camat menyebut jasad bayi itu ditemukan di belakang gubug dekat sawah.
Belum diketahui berapa usia bayi malang tersebut.
Lokasi penemuan bayi ini jauh dari jalan raya.
Ia menjelaskan sehari sebelumnya, ada warga yang sedang menunggu sawah dan sedang berteduh di gubug melihat jasad bayi itu.
Namun, jasad bayi itu awalnya dikira sebuah boneka yang dibuang. Baru sehari setelahnya, warga lain yang mengetahui melihat jasad bayi itu telah dikerumuni lalat.
"Jadi saksi lain saat melihat jasad bayi yang sebelumnya dianggap boneka itu telah dikerumuni lalat," jelas dia.
Temuan itu kemudian dialporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Giriwoyo. Menurut camat, jasad bayi itu telah dievakuasi.
"Tadi sudah ditangani pihak kepolisian," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.