Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Salatiga

Dari Gedung Dewan Jadi Rumah Rakyat, Dance Ishak Palit Ubah Kantor DPRD Salatiga Jadi Ruang Warga

Di Jalan Sukowati nomor 51, Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, berdiri sebuah bangunan yang tampak biasa dari luar.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
(TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)
Ketua DPRD Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, menunjukkan daftar pengguna ruang pertemuan di kantor DPRD Kota Salatiga, yang kini dikenal sebagai “Rumah Rakyat” di Jalan Sukowati No. 51, Kalicacing, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Dia menjelaskan bahwa melalui Rumah Rakyat, DPRD membuka seluruh ruang gedung bagi masyarakat untuk rapat komunitas, pelatihan UMKM, hingga kegiatan seni secara gratis sebagai wujud keterbukaan dan pelayanan publik. 

Dance berharap, keberadaan lapak itu bisa menjadi wadah bagi pelaku usaha kecil untuk tumbuh dan dikenal masyarakat luas. “Ini ruang mereka juga. Kantor DPRD harus hidup dan bermanfaat bagi warga,” ujarnya.

Tak jarang, halaman gedung DPRD disulap menjadi arena kegiatan komunitas. Kadang Dance sendiri turun langsung, berbaur dengan warga, berbincang santai sambil menanyakan keresahan atau ide-ide baru dari mereka.

“Rumah dinas saya pun begitu. Pendopo di sana sering dipakai masyarakat untuk kegiatan, senam, pengajian, rapat RT, rapat RW, dan pertemuan komunitas. Semuanya gratis. Saya ingin semua ruang publik terasa milik bersama,” lanjut dia.

Kantor yang Hidup dari Pagi hingga Malam

Siapa pun yang melintas di Jalan Sukowati kini bisa melihat pemandangan yang jarang ditemui di kantor pemerintahan, yakni anak-anak berlarian di halaman, komunitas menyiapkan acara, para pelaku UMKM sibuk melayani pembeli, dan warga berdiskusi di ruang rapat yang pintunya terbuka lebar.

Bagi Dance, semua itu adalah wujud nyata pengabdian. “Kami ingin anggota DPRD benar-benar hadir dan dekat dengan masyarakat, bukan hanya dalam rapat-rapat formal,” tegasnya.

Meski begitu, aktivitas padat itu sedikit berhenti sementara pada November nanti. “Kami akan off sepuluh hari untuk rehabilitasi beberapa ruangan. Setelah itu, kegiatan akan jalan lagi seperti biasa,” ujar Dance.

Dalam banyak tempat, tulisan “Rumah Rakyat” bisa jadi hanya menjadi jargon penghias dinding. Namun di Salatiga, kata-kata itu menjelma jadi kehidupan sehari-hari. Kantor DPRD benar-benar menjadi rumah bersama, tempat di mana pejabat dan rakyat berdiri sejajar, berbagi ruang dan mimpi.

“Bagi saya, pengabdian itu tidak selalu harus lewat kebijakan besar. Kadang cukup dengan membuka pintu dan memberi ruang bagi rakyat untuk merasa memiliki,” pungkas dia. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved