Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Pengerjaan proyek underpass Jatingaleh di Kota Semarang membuat sebagian masyarakat yang lewat di sekitar jalan tersebut gusar. Pasalnya, kemacetan panjang acapkali terjadi dan mengakibatkan sejumlah mobil mogok mesin. Berikut fakta-fakta seputar pengerejaan Proyek Underpass Jatingaleh:
- Proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
- Nilai proyek Rp 68 miliar.
- Dikerjakan oleh ontraktor asal Magelang, PT Armada Hada Graha.
- Total panjang 1,3 km target rampung pada 31 Juli 2017
- Pengerjaan dipastikan molor, diperkirakan molor dua bulan.
- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi kecewa dan menyebut kontraktor tersebut mengerjakannya lamban.
- Hendi menyebut kontraktor tersebut alatnya banyak, tapi pekerjanya sedikit.
- Saat ditinjau malam hari di lokasi proyek oleh Hendi, jumlah pekerja yang bekerja hanya sedikit.
- Pengerjaan proyek yang lamban ini mengakibatkan Hendi terkena bully dari masyarakat.
- Karena ditemukan mata air di bawah flyover Gombel maka ada perubahan desain pengerasan underpass yang semula aspal diubah dengan pengerasan cor beton.
-