KASUS NARKOBA

BERITA LENGKAP Polda Jateng Gerebek Tempat Pesta Narkoba, Betulkah Oknum Polisi Terlibat?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PESTA NARKOBA -Polda Jateng menggerebek rumah di Jalan Ngesrep Barat IV Nomor 60 Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Semarang, Sabtu (12/8) yang diduga sebagai tempat pesta narkoba.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jajaran Polda Jateng menggerebek sebuah rumah di Jalan Ngesrep Barat IV Nomor 60, RT 01/RW 09 Kelurahan Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik Semarang, Sabtu (12/8). Rumah tersebut, diduga dipakai untuk pesta narkoba.

Berdasar informasi dari masyarakat, penggerebekan terjadi pada pukul 03.00. Saat Tribun Jateng mendatangi lokasi, rumah tersebut kemarin dalam keadaan tertutup rapat dan tergembok. Hanya terlihat sebuah mobil bermerk Lexus berwarna hitam yang terpakir di halaman rumah.

Ketua RT 01 RW 09, Djarod Apriyanto, menuturkan baru mendapat kabar adanya penggerebekan di kampungnya sekitar pukul 03.30. Saat mendatangi rumah tersebut, pelaku sudah ditangkap oleh jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Jateng.

Rumah yang digerebek saat pesta narkoba di Jalan Ngesrep Barat IV Nomor 60 RT 01 RW 09 Kelurahan Srondol Kulon Kecamatan Banyumanik Semarang, Sabtu (12/8/2017). (Tribun Jateng/Istimewa)

"Waktu itu saya melihat satu pelaku dalam keadaan terbogol dan barang bukti berupa sabu seberat 90 gram berikut terdapat pil ekstasi. Saya juga melihat di dalam rumah itu juga terdapat empat orang wanita. Selain barang bukti, Saya juga melihat ada alat hisapnya juga. Kalau lihat dia sempat pakai karena ada alat dan koreknya ," terangnya.

Djarod mengatakan, dari informasi yang diterimanya penghuni rumah tersebut bernama Cemi. Namun penghuni aslinya hingga sekarang masih simpang siur. Hal ini dikarenakan pemilik pertama rumah tersebut bernama Siomi saat ini telah pindah di perumahan Tanah Mas.

"Pemilik tidak laporan ke RT apakah rumah itu dijual atau dikontrakkan. Tahu-tahu kok ada penghuninya. Rumah itu baru ditempati setelah Lebaran," ujarnya.

Sebelumnya, warga sempat curiga aktivitas di rumah tersebut. Meskipun tidak terganggu, warga merasa aneh karena rumah itu selalu tertutup. Selama ini, warga sering melihat laki-laki maupun perempuan yang keluar masuk di rumah itu.

"Kadang empat orang yang keluar. Aktivitasnya itu sekitar pukul 22.00 hingga pukul 24.00 terkadang juga pulang pukul 03.00 pagi," jelasnya.

Melihat kondisi tersebut ,warga setempat meminta ketua RT agar selalu memamantau aktivitas penghuninya. Lalu pihaknya menghubung Babinkantbmas Polsek Banyumani untuk melakukan penyelidikan.Namun sebelum warga menyambangi penghuni rumah tersebut, Kepolisian telah mendahului penggerebekan, " terangnya.

Selain itu, pihaknya belum dapat memastikan adanya kabar anggota kepolisian yang terciduk berdasar video yang beredar di masyarakat. Namun Informasi tersebut hingga saat ini masih simpang siur.

Djarod mengaku, saat dilakukan penggerebekan dirinya hanya mengamati pelaku dalam keadaan terbogol dan melihat empat orang wanita di dalam rumah.

" Berita itu masih simpang siur. Saya tidak tahu mana yang jadi tersangka dan mana yang tidak. Saya hanya lihat dalam orang diduga pelaku terbogol dan empat wanita itu. Tapi ada yang bilang itu aparat dan ada juga yang bilang bukan aparat," bebernya.

Sementara itu,Kapolsek Banyumanik Kompol Retno Yuli Setiasih saat dikonfirmasi menuturkan tidak mengetahui siapa saja yang ditangkap saat dilakukan penggerebekan. Hal itu dikarenakan saat mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pelaku telah dibawa oleh jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Jateng.

“Jadi saya tidak tahu siapa saja yang ditangkap, saya tidak tahu. Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 02.30,” ujarnya.

Menurutnya, sebelum dilakukan penggerebekan, personel Babinkantibmas Polsek Banyumanik telah melakukan pemantauan di rumah tersebut. Pemantauan itu dikarenakan adanya orang yang keluar masuk di rumah itu.

“Keluar masuknya malam terus. Kegiatannya apa juga belum tahu juga,” tuturnya.

Retno mengatakan, pemantauan tersebut karena adanya kecurigaan masyarakat aktivitas di rumah itu. Pemantauan telah dilakukan selama beberapa pekan ini. Namun saat dikunjungi penghuni langsung meninggalkan tempat.

“Nah pemasangan CCTV di beberapa titik menjadi tambah curiga,” imbuhnya.

Terkait adanya oknum polisi yang ikut tergrebek, pihaknya belum mengetahuinya. Kabar teresebut hingga saat ini masih simpang siur. “ Katanya sih ada oknum polisi. Tapi berita itu masih simpang siur,” jelasnya.

Sedangkan Direktur Reserse (Dirres) Narkoba Polda Jateng, Kombes Pol Krisno Halomoan Siregar menambahkan, saat ini masih mengembangkan penggerebekan pesta narkoba di rumah tersebut.

"Untuk saat ini masih satu orang yang ditetapkan tersangka," ujarnya, saat menghubungi Tribun Jateng.

Ia menuturkan orang-orang yang saat ini diamankan masih didalami perannya masing-masing. Selain itu, pihaknya juga masih mendalami keterkaitan anggota Polisi pada kasus tersebut.

"Sementara masih satu orang. Kalau dibilang ada keterlibatan anggota polisi, harus ada unsur-unsur pembuktian yang lain. Itulah yang harus kami lebih teliti," tandasnya. (tribunjateng/cetak/rtp)

Berita Terkini